4. The Six Pillars of Self-Esteem karya Nathaniel Branden
Nathaniel Branden mengulas harga diri bukan sebagai konsep abstrak, melainkan sebagai sesuatu yang bisa dibangun melalui enam praktik utama, mulai dari penerimaan diri hingga hidup dengan integritas.
Buku ini mengajarkan bahwa harga diri yang sehat tidak lahir dari pujian orang lain, melainkan dari hubungan yang jujur dan bertanggung jawab dengan diri sendiri.
Dengan memperkuat fondasi ini, pembaca belajar berdiri lebih tegak menghadapi tekanan, membangun kepercayaan diri yang stabil, dan menumbuhkan ketahanan emosional yang kuat.
5. The Road Less Traveled karya M. Scott Peck
M. Scott Peck memadukan psikologi dan spiritualitas untuk menunjukkan bahwa pertumbuhan sejati hampir selalu lahir dari ketidaknyamanan. Hidup yang bermakna menurutnya menuntut disiplin, keberanian untuk jujur pada diri sendiri, serta kesediaan menghadapi rasa sakit alih-alih menghindarinya.
Buku ini mengajak pembaca untuk memandang tantangan bukan sebagai musuh, melainkan sebagai sarana pembentukan karakter dan kedewasaan batin yang mendalam.
6. The Four Agreements karya Don Miguel Ruiz
Dalam buku yang ringkas namun sarat makna ini, Don Miguel Ruiz memperkenalkan empat prinsip hidup yang dapat mengubah cara seseorang berpikir dan bersikap.
Melalui kesepakatan dengan diri sendiri seperti berbicara dengan integritas dan tidak terjebak asumsi, pembaca diajak melepaskan keyakinan yang membatasi dan menyusun ulang dialog batin yang lebih sehat.
Dengan mempraktikkannya, seseorang dapat menumbuhkan kebebasan mental, kejernihan emosional, serta kekuatan batin yang lebih autentik.
7. Bittersweet: How Sorrow and Longing Make Us Whole karya Susan Cain
Susan Cain menghadirkan sudut pandang yang menenangkan tentang kesedihan, kerinduan, dan melankolis. Ia membingkai emosi-emosi tersebut bukan sebagai kelemahan, melainkan sebagai sumber empati, kreativitas, dan kedalaman jiwa.
Di tengah budaya yang sering menuntut kebahagiaan tanpa jeda, buku ini menjadi penyeimbang yang lembut, tapi kuat. Cain menunjukkan bahwa dengan merangkul sisi pahit manis kehidupan, manusia justru menjadi pribadi yang lebih utuh dan bijaksana.
Nah Growthmates, pilihlah buku yang paling berbicara kepada Anda saat ini, dan jadikan ia teman dalam perjalanan menuju diri yang lebih kuat, lebih stabil, dan lebih tangguh. Selamat membaca!
Baca Juga: 7 Buku yang Wajib Dibaca untuk Meringankan Stres dan Kesejahteraan Emosional