3. Biologi Sintetis
Biologi sintetis menggabungkan biologi, rekayasa, dan komputasi untuk merancang dan menghasilkan sistem biologis. Teknologi ini membuka pintu bagi kemajuan dalam pertanian, biofuel, dan kedokteran.
Perusahaan rintisan seperti Ginkgo Bioworks membuka jalan, tetapi masih banyak ruang bagi pemain baru.
Perusahaan rintisan mungkin berfokus pada pengembangan mikroba rekayasa yang menghasilkan bahan berkelanjutan atau jenis baru makanan yang ditanam di laboratorium.
Dengan meningkatnya masalah lingkungan dan etika, perusahaan rintisan biologi sintetis dapat mengatasi tantangan global yang kritis. Menargetkan masalah keberlanjutan juga dapat memberikan perusahaan rintisan tahap awal akses ke pendanaan pemerintah dan sumber daya teknologi lainnya (laboratorium di universitas, dll.), yang dapat mengimbangi intensitas modal yang tinggi dan hambatan masuk bidang biologi sintetis.
4. Edge Computing
Edge computing memproses data lebih dekat ke tempat data tersebut dihasilkan daripada bergantung pada server cloud terpusat. Teknologi ini penting untuk perangkat IoT, kendaraan otonom, dan analitik waktu nyata.
Startup dapat membangun solusi yang mengoptimalkan edge computing untuk industri tertentu, seperti perawatan kesehatan (pemantauan pasien waktu nyata) atau manufaktur (pemeliharaan prediktif). Seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat IoT, edge computing akan menjadi lebih penting dalam memastikan latensi rendah dan efisiensi tinggi.
5. Robotika Canggih
Robotika terus berkembang, dengan aplikasi yang melampaui manufaktur tradisional. Pada tahun 2025, robot memainkan peran yang semakin penting dalam perawatan kesehatan (robot bedah), logistik (drone pengiriman otonom), dan pertanian (pemanen robotik).
Startup dapat fokus pada pembuatan robot khusus untuk pasar khusus. Misalnya, startup dapat mengembangkan robot untuk eksplorasi bawah air atau robot yang dirancang untuk membantu perawatan lansia. Bermitra dengan AI dan teknologi sensor dapat menciptakan sistem robotik yang sangat fungsional dan mudah beradaptasi.
6. Pengobatan yang Dipersonalisasi
Kemajuan dalam genomik dan AI mendorong pengobatan yang dipersonalisasi, di mana perawatan disesuaikan untuk masing-masing pasien berdasarkan susunan genetik mereka. Pendekatan ini sangat menjanjikan dalam pengobatan kanker dan penyakit langka.
Perusahaan rintisan dapat mengembangkan platform yang menganalisis data genetik untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi dokter atau membuat alat untuk perawatan kesehatan jarak jauh dan yang dipersonalisasi. Dengan bermitra dengan perusahaan bioteknologi dan memanfaatkan analisis data, perusahaan rintisan dapat berkontribusi untuk membuat perawatan kesehatan lebih tepat dan efektif.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Tech Winter, Startup Perlu Fokus 3 Aspek Ini untuk Raih Pendanaan Investor