Saat Ramadan, tradisi sahur menjadi bagian penting dari ibadah puasa. Sahur bukan sekadar waktu makan di dini hari, tetapi juga momen untuk menyiapkan energi dan menjaga kesehatan tubuh sepanjang hari. Di berbagai budaya, sahur memiliki keunikan tersendiri, namun satu hal yang tetap sama, penting mengonsumsi makanan yang bergizi dan cukup untuk mendukung aktivitas selama berpuasa.
Makanan yang disantap saat sahur pada dasarnya sama dengan makan siang, sehingga penting untuk memastikan bahwa makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh tersedia. Karbohidrat menjadi sumber energi utama dan berperan sebagai makronutrien yang penting.
Oleh karena itu, memasukkan nasi dalam menu sahur sangat dianjurkan karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Sepanjang hari, karbohidrat akan melepaskan glukosa secara bertahap ke dalam tubuh, menyediakan energi yang berkelanjutan agar tetap kuat dan fokus selama menjalani puasa.
Menukil dari The Business Standard, Dr. Shaila Sabrin menyarankan untuk memilih beras merah daripada beras putih. Beras merah mengandung serat dan vitamin B kompleks yang sangat bermanfaat bagi semua orang, terutama bagi penderita diabetes.
Selain karbohidrat, berikut ini deretan makanan yang boleh dan tidak seharusnya dimakan ketika sahur seperti dikutip dari laman Times of India, Senin (10/3/2025).
Makanan yang Seharusnya Dimakan
Baca Juga: Bukan Cuma Gorengan, Jenis Makanan Ini Juga perlu Dihindari Penderita Kolesterol saat Berbuka Puasa
1. Buah dan sayur yang kaya kalium
Menurut para ahli, mengonsumsi buah dan sayur yang kaya kalium dapat membantu kamu merasa kenyang lebih lama dan juga memberi kekuatan yang tidak akan membuat tubuh terasa lesu atau lemah di siang hari.
Buah dan sayur tersebut meningkatkan daya tahan tubuh dan juga meminimalkan kram serta meningkatkan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Beberapa makanan kaya kalium adalah pisang, bayam, brokoli, melon, kacang polong, dan jamur.
2. Buah dan sayur yang kaya protein
Protein adalah zat gizi mikro yang dapat dicerna tubuh dengan mudah dan juga berguna dalam memberi kekuatan. Protein juga dikenal dapat memperkuat kekebalan tubuh. Seseorang dapat memasukkan telur, ayam, paneer, kacang-kacangan, selai kacang, hingga polong-polongan dalam makanan mereka.
3. Buah dan sayur dengan kandungan serat tinggi
Selama Ramadan, orang berpuasa lebih lama dengan perut kosong dan sering kali berbuka dengan makanan berkalori tinggi, yang dapat mengacaukan sistem pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk menyertakan makanan kaya serat saat sahur. Serat tidak hanya membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, tetapi juga membantu tubuh tetap sejuk sepanjang hari.
Beberapa pilihan makanan tinggi serat yang dapat dikonsumsi saat sahur antara lain buah persik, apel, brokoli, kacang merah, buncis, quinoa, dan gandum. Dengan pola makan sahur yang seimbang, tubuh akan lebih siap menghadapi puasa dengan energi yang cukup dan pencernaan yang lebih lancar.
Makanan yang Tidak Seharusnya Dikonsumsi Ketika Sahur
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga Selama Puasa Ramadan? Simak Penjelasannya
4. Minuman berkafein atau berkarbonasi
Mengonsumsi minuman berkarbonasi atau berkafein saat perut kosong dapat memicu keasaman, dehidrasi, dan rasa terbakar di siang hari. Minuman ini juga dapat memicu insomnia. Jadi, disarankan untuk menghindari minuman dingin, teh, dan kopi di pagi hari, terutama ketika sahur.
5. Makanan pedas dan gorengan
Menurut para ahli, makanan ini tidak hanya menyebabkan keasaman, tetapi juga tinggi kalori dan rempah yang dapat menyebabkan komplikasi selama jam puasa.
Oleh karena itu, seseorang harus menghindari makanan seperti roti gulung di pagi hari dan bahkan makanan manis dan gorengan juga harus dihindari untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan usus selama jam puasa.
6. Makanan tinggi natrium
Makanan tinggi natrium umumnya berasal dari makanan olahan, cepat saji, dan beberapa jenis makanan alami dengan kandungan garam tinggi. Beberapa contohnya adalah mie instan, sosis, nugget, makanan kalengan, keju olahan, serta makanan tradisional seperti ikan asin dan telur asin.
Konsumsi makanan tinggi natrium secara berlebihan dapat menyebabkan retensi air, meningkatkan tekanan darah, serta membuat tubuh lebih mudah lemas selama puasa. Oleh karena itu, memahami jenis makanan yang perlu dihindari dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat sangat penting agar ibadah puasa dapat dijalani dengan lebih nyaman dan optimal.