Growthmates, saat menjadi seorang entrepreneur, diperlukan niat dan ‘api semangat’ yang tinggi untuk terus mempertahankan konsistensi dalam berbisnis. Pasalnya, dalam pelaksanaannya terdapat kendala-kendala yang seringkali membuat rencana meleset.

Entrepreneurship Scientist sekaligus Founder Seci Institute Group, Pinpin Bhaktiar, menilai, menjadi seorang entrepreneur adalah hal yang seru karena memiliki semangat keberpeluangan. Menurut Pinpin, ada 1001 peluang bagi seorang entrepreneur, dan untuk menjadi sukses, tinggal mengutak-atik 5 hal krusial. Apa itu?

“Menjadi seorang entrepreneur itu seru, ada 1001 peluang dan tinggal mengutak-atik 5 hal saja. Yakni, produk baru, pasar baru, cara baru, pasokan baru maupun organisasi baru,” jelas Pinpin kepada Olenka di Jakarta, belum lama ini.

Nah tetapi bagaimana sih kita sebagai entrepreneur menjaga api dari ke-entrepreneurship-an ini? Dikatakan Pinpin, setidaknya ada 5 tips yang dapat kamu terapkan, Growthmates. Yang pertama adalah proactiveness.

“Pertama, kita harus melakukan yang disebut dengan proactiveness atau keproaktifan. Misalnya, kita jualan nasi goreng, kita pikirkan gak nasi gorengnya itu siang malam. Kemudian, dari nasi goreng yang enak, bisa gak menjadi nasi goreng yang unik. Lalu, dari nasi goreng yang unik bisa gak jadi nasi goreng yang tematik. Nah, jadi levelnya uth bisa naik terus ya, enak, unik, tematik. Kenapa? Karena kita proaktif memikirkannya siang dan malam,” papar Pinpin.

Yang kedua, lanjut Pinpin, adalah risk taking. Ya, seorang entrepreneur harus berani mengambil risiko untuk memulai usaha.

Baca Juga: Pinpin Bhaktiar: Setiap Pelaku Usaha Belum Tentu Seorang Entrepreneur

“Tentunya risiko yang terukur karena sepanjang risiko itu kita tidak hampiri, kita tidak ambil, kita tidak jalani, maka peluang tidak akan pernah menempel dengan kita,” ujar Pinpin.

Selanjutnya yang ketiga adalah seorang entrepreneur harus selalu mengembangkan inovasi. Dikatakan Pinpin, inovasi itu setidaknya bisa turun kepada 3 hal, yaitu pengembangan produk baru, pengembangan pelayanan, dan pengembangan model bisnis.

Dan yang keempat, sambung Pinpin, yaitu competitive aggressiveness. Jadi sebagai pelaku usaha kita harus punya semangat untuk menjadi unggul dan kompetitif.

“Selanjutnya adalah competitive aggressiveness, jadi secara agresif kita menjadi unggul. Gak apa-apa kita cuma tukang nasi goreng doang, tapi kita ramah, cepat, bersih, sehingga berbeda dengan tukang nasi goreng yang lain yang cuma jualan nasi goreng doang. Sehingga dengan poin tersebut, kita dengan sengaja unggul,” jelas Pinpin.

Dan yang kelima, kata Pinpin, adalah autonomy. Kata dia, seorang entrepreneur harus memiliki kebebasan ‘memimpikan’ apapun terlebih saat seorang investor datang.

““Nah pertanyaannya, ketika investor hadir, kebebasan memimpikan apapun itu bisa tetap hadir gak? Makanya seorang entrepreneur kalau hendak berjalan bersama investor, tanya di hati. Dia bisa jadi ‘kakak’ gw gak. Nah kalau memang feel itu ada, tes itu ada ya, ayo berjalan bersama sang investor itu,” pungkas Pinpin.

Baca Juga: Kiat Pinpin Bhaktiar Optimalkan Kekuatan Networking untuk Membangun Bisnis