4. Pachinko
Selanjutnya adalah novel Pachinko karya Min Jin Lee yang mengangkat isu tentang diskriminasi, stereotip, dan kekuatan alami yang dimiliki oleh setiap karakter. Dalam novelnya, Min Jin Lee mengisahkan keluarga asal Korea yang bermigrasi ke Jepang di tengah kemiskinan dan harus menghadapi rasisme di tempat ia berpijak.
Bermula dari kisah Sunja perempuan Korea yang terlibat hubungan dengan pria bernama Hansu. Cinta yang begitu membara membuat Sunja hamil diluar nikah. Hansu yang ternyata sudah memiliki keluarga, tidak bisa menikahi Sunja begitu saja. Namun, Hansu ingin tetap bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuat.
Hingga akhirnya, Sunja dinikahi oleh seorang pastor bernama Baek Isak dan mengajaknya pindah ke Jepang. Kehidupan Sunja dan Baek Isak setelah bermigrasi tidaklah mudah. Banyak masalah yang datang silih berganti.
Baek Isak dianggap sudah menyebarkan ajaran sesat hingga berakhir di penjara. Bukanya hanya itu masalah ekonomi hingga diskriminasi pun turut dirasakan oleh keluarga Sunja. Bukan hanya Sunja, keluarga Korea lainnya juga mengalami nasib sama dikarenakan status sosial mereka yang rendah.
Novel karya Min Jin Lee ini begitu laris sampai mendapatkan penghargaan National Book Award pada 2017, dan masuk dalam daftar 10 buku terbaik versi The New York Times. Bahkan, novel ini juga dijadikan sebagai sebuah serial dengan judul yang sama, Pachinko, yang turut diperankan oleh Lee Min Ho.
5. Convenience Store Woman
Convenience Store Woman, novel yang digarap oleh Sayaka Murata ini mengisahkan tentang wanita pekerja keras bernama Keiko Furukura. Selama 18 tahun, Keiko mengabdikan diri sebagai seorang karyawan di sebuah supermarket.
Ia begitu workaholic hingga membuatnya dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Pasalnya, di usianya yang sudah menginjak 36 tahun, Keiko tidak pernah menjalin hubungan asmara, apalagi menikah dan memiliki anak.
Namun demikian, Keiko memiliki pandangan sendiri tentang apa yang membuatnya bahagia. Meskipun pandangannya tidak cocok dengan kebanyakan orang, tetapi Keiko mampu menemukan kebahagiaannya dan dapat hidup karenanya.
Kisah Keiko ini menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa seseorang dapat menjalani hidup, tanpa harus mengikuti standar kebahagiaan orang lain. Lakukan apa yang membuatmu bahagia, bukan untuk memuaskan hati banyak orang.