4. Teh hijau

Teh hijau terkenal dengan banyak manfaat kesehatannya, termasuk potensinya untuk membantu pengaturan gula darah.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, teh hijau mengandung polifenol, khususnya epigallocationchin gallate (EGCG), yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Polifenol teh hijau membantu mengatur kadar glukosa. Ini meningkatkan aktivitas insulin.

Seduh teh hijau dengan menyeduh kantong teh atau daun lepas ke dalam air panas selama 2-3 menit. Minum teh hijau secara teratur dapat menyebabkan penurunan gula darah puasa dan kadar HbA1c secara moderat.

5. Teh kembang sepatu

Teh kembang sepatu, yang terkenal dengan rasa dan warnanya yang cerah, kaya akan antioksidan dan telah dipelajari potensinya untuk menurunkan kadar gula darah.

Sebuah studi dalam Journal of Nutritional Biochemistry menemukan bahwa ekstrak kembang sepatu dapat secara signifikan menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Teh kembang sepatu membantu menurunkan kadar glukosa darah. Ini meningkatkan sensitivitas insulin. Antioksidan dalam kembang sepatu juga dapat melawan stres oksidatif, sehingga bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Untuk membuat teh kembang sepatu, rendam bunga kembang sepatu kering dalam air panas selama kurang lebih 5-10 menit.

Tindakan pencegahan

Saat mengonsumsi minuman herbal, penting untuk berhati-hati untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, Growthmates. Pertama, konsultasikan dengan ahli kesehatan atau ahli herbal untuk memahami potensi interaksi dengan obat atau kondisi kesehatan yang ada. Selalu ikuti pedoman dosis yang dianjurkan untuk menghindari efek samping.

Pastikan juga bahan herbal yang dipakai bersumber dari pemasok terkemuka untuk meminimalkan risiko kontaminasi atau pemalsuan.

Wanita hamil atau menyusui harus sangat berhati-hati dan mencari nasihat medis se

belum mengonsumsi minuman herbal. Pantau reaksi alergi atau gejala yang tidak biasa dan hentikan penggunaan jika perlu. Terakhir, ingatlah bahwa pengobatan herbal ini bukanlah pengganti pengobatan medis profesional.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Kebiasaan Umum Ini Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Secara Signifikan