3. Yogurt

Berkat kandungan probiotik dan asam laktatnya yang tinggi, yogurt sangat baik untuk usus. Namun, mengonsumsi produk susu fermentasi seperti yogurt saat perut kosong membuat bakteri asam laktat yang ada dalam yogurt tidak efektif karena kadar asam yang tinggi di lambung.

Selain itu, karena kadar asam yang tinggi, lambung menghasilkan asam klorida, yang menyebabkan keasaman. Meskipun mengonsumsi yogurt saat perut kosong dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang menyebabkan gejala GI yang mengganggu, hal ini juga dapat menghancurkan beberapa probiotik bermanfaat yang ditemukan dalam yogurt itu sendiri.

Dokter menyarankan untuk mengonsumsi yogurt saat perut kenyang, sehingga asam laktat dapat diserap dan tidak menghancurkan beberapa komponen bermanfaat tersebut.

4. Minuman berkarbonasi

Minuman bersoda memang menyenangkan untuk diminum. Namun, minuman tersebut dikenal dapat menyebabkan gejala GI yang tidak menyenangkan seperti bersendawa dan kembung, terutama saat tidak ada makanan di perut.

Menurut dokter, gelembung karbon dioksida dari minuman tersebut dapat menciptakan banyak tekanan di perut, menyebabkan ketidaknyamanan dan bersendawa, dan juga dapat menyebabkan LES terbuka, yang menyebabkan gejala refluks.

Kandungan gula dari minuman bersoda yang dimaniskan juga dapat menyebabkan lonjakan gula. Seperti halnya makanan manis, minum minuman manis saat perut kosong dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, yang berpotensi menyebabkan penurunan energi.

5. Makanan manis, makanan pedas, dan berminyak

Meskipun orang yang suka makanan manis mungkin tersinggung karena tidak dapat mencukupi makanan mereka hanya dengan hidangan penutup, sebaiknya simpan makanan manis untuk nanti.

Menurut dokter, mengonsumsi makanan manis saat perut kosong dapat menyebabkan lonjakan insulin dan kadar gula darah yang lebih cepat, yang sering kali mengakibatkan 'penurunan' segera setelahnya.

Untuk mencegahnya, konsumsilah makanan berserat tinggi terlebih dahulu. Serat akan memperlambat penyerapan gula, sehingga mendukung peningkatan gula darah yang lebih lambat.

Selain itu, makanan manis juga dapat menyebabkan diare jika dikonsumsi saat perut kosong. Hal ini terjadi ketika elektrolit dan cairan ditarik keluar dari aliran darah dan masuk ke usus, yang merupakan upaya saluran pencernaan untuk menyeimbangkan konsentrasi gula yang tinggi. Hasilnya adalah buang air besar yang encer dan berair, yang dapat sangat tidak nyaman.

Kebanyakan makanan pedas mengandung zat kimia yang disebut capsaicin yang mengikat reseptor di saluran pencernaan, yang membuat tubuh berpikir ada sesuatu yang berbahaya telah memasuki saluran cerna, yang menyebabkan peningkatan produksi lendir dan mempercepat pencernaan untuk membuang zat tersebut. Hal ini dapat memicu momen pencernaan yang berlebihan, disertai sakit perut, tinja encer, urgensi, dan diare.

Kandungan lemak yang tinggi dari makanan yang digoreng berminyak seperti kentang goreng, onion ring, ayam goreng, dapat menjadi sangat banyak untuk perut yang kosong. Makanan yang tinggi lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang menyebabkan lebih banyak produksi asam, yang dapat menyebabkan sakit perut, ketidaknyamanan, dan gangguan cerna secara keseluruhan.

Makanan berlemak tinggi juga mengurangi seberapa baik LES berkontraksi, menciptakan celah yang mengakibatkan refluks asam.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Sarapan yang Bisa Bikin Pendek Umur, Hati-hati Growthmates!