2. Rutin Olahraga

Kebiasaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan olahraga secara rutin. Aktif menggerakkan tubuh dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang mencegah resistensi insulin dan ketidakseimbangan hormon.

Kamu bisa melakukan kardio selama 30 menit dalam lima hari seminggu untuk menyeimbangkan hormon. Sebuah penelitian menemukan, berjalan di atas treadmill selama 30 menit membantu menurunkan kadar kortisol.

Latihan kekuatan dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dapat merangsang hormon pertumbuhan manusia (HGH). HGH mendukung perkembangan otot, metabolisme, dan pertumbuhan pada anak-anak dan remaja. Cobalah dua hari aktivitas penguatan otot seperti angkat beban, latihan beban tubuh, dan yoga.

3. Kelola Berat Badan

Berat badan yang meningkat ternyata bukan cuma soal bentuk tubuh, tetapi juga berdampak besar pada hormon. Kelebihan berat badan dapat mengacaukan sensitivitas insulin dan memengaruhi kesehatan reproduksi. 

Pada pria, obesitas sering dikaitkan dengan produksi testosteron yang lebih rendah sehingga berpengaruh pada fungsi seksual. Sementara pada wanita, perubahan hormon akibat obesitas dapat mengganggu ovulasi hingga memicu masalah kesuburan.

Tapi, jangan khawatir. Mengelola berat badan dengan cara yang sehat bisa membantu hormon kembali lebih seimbang. Caranya juga tidak harus ekstrem. Mulailah dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein, produk susu, dan biji-bijian utuh sambil mengurangi makanan olahan. 

Penting juga untuk mencukupi cairan tubuh, menjaga porsi makan, dan membiasakan memasak sendiri agar lebih mudah mengontrol bahan yang digunakan. Menghindari merokok, mengurangi alkohol, serta rutin berolahraga juga bisa jadi langkah sederhana yang membawa hasil besar.

Intinya, mengatur berat badan bukan soal diet ketat, tapi menciptakan kebiasaan yang membuat tubuh dan hormon tetap bahagia serta seimbang.