3. Pelajari Cara Mengenali Tanda-tanda Bahaya
Kamu tidak perlu menjadi ahli untuk mulai berinvestasi, tapi memilih penasihat keuangan yang salah bisa merugikan. Tess Waresmith, yang kini menjadi pendidik keuangan, belajar hal ini dengan cara yang sulit.
Dulu, dia menyewa penasihat keuangan untuk mengelola tabungannya, namun penasihat tersebut membuat keputusan buruk. Waresmith menyarankan untuk mencari penasihat yang menerima biaya tetap, bukan yang mengambil persentase dari hasil investasi.
“Dengan investasi pasar saham, saya benar-benar takut melakukannya dengan salah, jadi saya menyewa penasihat keuangan, dan mereka membuat banyak keputusan yang sangat buruk atas nama saya,” kata Waresmith sebelumnya kepada CNBC Make It.
Jika dia tahu lebih baik, Waresmith mungkin akan mencari penasihat yang hanya menerima pembayaran berdasarkan biaya, yang menerima pembayaran biaya tetap, alih-alih potongan dari penghasilannya. Ditambah lagi, penasihat tersebut mendorongnya untuk membeli anuitas yang “lebih cocok untuk orang-orang berusia 50-an.
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Meningkatkan Literasi Keuangan, Termasuk Rajin Menabung dan Berinvestasi!
Pengalamannya itu mengajarkan pentingnya memiliki pengetahuan dasar tentang investasi agar bisa mengenali tanda-tanda bahaya dan memilih penasihat yang tepat. Jika penasihat tidak transparan atau membuat keputusan yang merugikan, sebaiknya pertimbangkan untuk mencari penasihat lain.
“Sulit untuk mengidentifikasi tanda bahaya jika Anda tidak memiliki pengetahuan dasar tentang investasi. Dan ketika saya mengatakan pengetahuan dasar, yang saya maksud adalah membaca satu atau dua buku atau mengikuti satu kursus,” katanya.
“Anda tidak harus memiliki gelar Ph.D. dalam investasi atau menjadi analis, tetapi saya tidak benar-benar melihat tanda bahaya, karena saya bahkan tidak dapat mengenalinya saat itu,” imbuhnya.