Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani, menargetkan kementeriannya meraup investasi dalam periode 2025–2029 mencapai Rp13.032 triliun.
Adapun rencana target tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (2/1) kemarin.
"Itu yang saya sampaikan ke Bapak Presiden. Tentun harapannya, investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa juga menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," ujarnya.
Baca Juga: Kebutuhan Pokok Tak Terimbas PPN 12 Persen, Cak Imin: Ini Bentuk Keberpihakan Prresiden Prabowo
Baca Juga: Banyak Negara Incar Sawit Indonesia, Presiden Prabowo: Jaga Aset Kita!
Baca Juga: Pengamat Politik: Prabowo Bukanlah Jokowi!
Baca Juga: Menterinya Prabowo: Produk Pangan Dalam Negeri Bebas PPN 12 Persen
Sementara itu, ia juga berharap investasi tersebut akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Selain itu, dirinya menyebut jika target investasi pada tahun 2025 ini mencapat Rp1.905 triliun. Kemudian, target investasi saat pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun 2029 mencapai Rp3.414 triliun.
"Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini pekerjaan yang berat. Sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait terutama di dalam investasi ini melibatkan 18 kementerian di dalam sistem kami. Sehingga diharapkan kerja sama dengan 18 kementerian itu juga akan semakin meningkat ke depannya," bebernya.
Lebih lanjut, dirinya juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke China beberapa waktu lalu.
Ia menyebut dalam kunjungan tersebut, Indonesia berhasil mendapatkan komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari 4 perusahaan di China.
"Kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi di Indonesia. Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang. Diharapkan investasi untuk manufakturnya akan dimulai pada awal tahun depan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga membidik modal asing dari investor-investor portofolio global yang mengelola dana-dana besar.
"Kebanyakan investasi yang masuk kita ini adalah investasi yang kita bilangnya industri. Tetapi kita belum menyentuh banyak investor yang disebut investment management atau portofolio. Ini juga yang akan digarap," tukasnya.