Ngopi atau kebiasaan minum kopi mungkin menjadi rutinitas harian banyak orang. Minum kopi kerap kali dianggap sebagai booster terbaik sebelum melaksanakan rutinitas sehari-hari. Mungkin, banyak pula di antara Growthmates yang menjadi kopi sebagai senjata ampuh untuk mengusir rasa kantuk yang melanda di jam-jam krusial, seperti saat tengah bekerja.
Kafein yang terkandung dalam kopi memang berperan sebagai stimulan yang bekerja dengan mengaktifkan sistem saraf pusat, membuat seseorang merasa lebih waspada, terjaga, dan berenergi, terutama setelah meminumnya di pagi hari. Efek ini menjadikan kopi pilihan favorit bagi banyak orang sebagai penambah semangat sebelum memulai aktivitas.
Selain itu, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kopi dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan fokus, memperbaiki suasana hati, dan bahkan mendukung fungsi kognitif. Namun, penting untuk memperhatikan takaran konsumsi agar manfaatnya tetap optimal tanpa efek samping.
Terlepas dari popularitas dan sejumlah manfaat kopi bagi kesehatan, ada banyak mitos seputar minuman ini. Seperti memperdebatkan manfaat serta kerugian minum kopi di pagi hari, misalnya.
Berikut ini Olenka kutip dari laman CNBC Make It, tiga mitos tentang kopi yang masih dipercaya banyak orang, serta fakta sebenarnya menurut pakar diet teregistrasi Maddie Pasquariello dan Roxana Ehsani.
Baca Juga: Cara Andanu Membangun Kopi Tuku : Prioritaskan Petani Ketimbang Ngotot Kejar Investor
1. Mitos “Kopi Tidak Baik untuk Tubuh”
Kepada CNBC Make It, Pasquariello mengungkap bahwa hal yang disetujui secara luas di dunia nutrisi adalah kopi cukup baik untuk tubuh. Dengan catatan, selama dikonsumsi dengan mematuhi saran yang dianjurkan, yakni tidak lebih dari 400 miligram kafein atau sekira empat cangkir kopi setiap harinya.
“Anda tidak perlu khawatir, dan kemungkinan besar itu memberikan manfaat bagi Anda,” jelas Pasquariello.
Kopi kaya akan polifenol, antioksidan yang ditemukan dapat mencegah perkembangan penyakit kronis tertentu seperti penyakit kardiovaskular. Selain itu, kopi merupakan stimulan alami yang dapat membantu diri lebih waspada, memberikan peningkatan energi, produktivitas, dan meningkatkan performa atletik.
“Namun, berhati-hatilah dengan hal-hal yang mungkin Anda tambahkan ke dalamnya yang membuatnya tidak sehat: krim, gula, sirup, madu,” tambah Ehsani.
2. Mitos “Sebaiknya Tidak Minum Kopi di Pagi Hari”
Para ahli gizi, termasuk Pasquariello dan Ehsani, menyarankan klien mereka untuk mengonsumsi kopi sebelum tengah hari. Hal itu dikarenakan efek puncak kafein dapat dirasakan hingga enam jam dan berpotensi memengaruhi tidur seseorang.
“Saya pikir salah satu waktu paling umum orang cenderung mengonsumsi kafein secara berlebihan, karena mengira mereka benar-benar lelah, adalah saat lesu pada pukul 14.00, 15.00 [atau] 16.00,” kata Pasquariello.
Daripada meraih secangkir kopi lagi pada waktu-waktu tersebut, Pasquariello menyarankan untuk menyantap camilan yang kaya serat, lemak sehat, atau protein untuk menambah energi.
Baca Juga: Prediksi Kenaikan Harga Kopi hingga 2025, Dampak Penurunan Produksi di Berbagai Negara
Tidak masalah jika minum kopi di pagi hari, kata Pasquariello, tetapi ia menyarankan agar orang dengan penyakit asam lambung sebaiknya minum air putih dan makan sedikit makanan terlebih dahulu sebelum minum kopi.
Pasquariello mengatakan, kliennya mengatakan bahwa minum kopi di pagi hari tidak selalu terasa menyenangkan. “Mereka menjadi sedikit gelisah. Mereka mungkin merasa sedikit sakit perut.”
Sementara Ehsani menyarankan, untuk tidak lupa minum segelas air terlebih dahulu atau minum air bersamaan dengan kopi.
3. Mitos “Minum Kopi Lebih dari 2 Cangkir Sehari Itu Berlebihan”
Minum dua hingga tiga cangkir kopi sebelum tengah hari, mungkin terdengar terlalu banyak bagi kebanyakan orang. Namun, Pasquariello dan Ehsani mengatakan jumlah tersebut sebenarnya masih dalam kisaran yang sehat.
Ehsani mengungkap, minum dua hingga tiga cangkir kopi sebelum tengah hari aman dilakukan. Asalkan tidak melebihi 400 miligram kafein, yang mencakup kafein dalam soda, teh, minuman berenergi, dan coklat.
Banyak ahli gizi juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan dan air sebelum minum minuman dingin atau latte setiap hari, karena kafein bersifat menekan nafsu makan.
“Jika Anda mengonsumsi [jumlah] itu dalam waktu yang singkat, perhatikan apa yang Anda alami. Pastikan Anda tidak mengonsumsi kopi sebagai pengganti makanan dan perhatikan dengan seksama apakah hal itu memengaruhi selera makan Anda,” saran Pasquariello.