Growthmates, tahukah kamu bahwa implementasi entrepreneurship itu berbeda antara generasi baby boomer dengan generasi yang lebih muda lainnya? Entrepreneurship Scientist Founder Seci Institute Group, Pinpin Bhaktiar, mengungkap bahwa perlu wisdom yang benar dalam memahami boomerpreneur karena generasi tersebut terdiri dari pribadi-pribadi yang sudah matang.

"Jadi, entrepreneurship pada tataran baby boomer itu tidak bisa disamakan dengan entrepreneurship pada tataran orang yang baru lulus S-1 atau anak muda yang baru merintis bisnis," terang Pinpin Bhaktiar kepada Olenka di Jakarta, Senin (8/4/2024).

Terlebih lagi, kalangan baby boomer didominasi oleh mereka yang berpengalaman dan sudah senior, bahkan sudah pensiun bekerja. Berdasarkan penelitian, 80-90% dari mereka memiliki rasa penyesalan karena terlalu lama menghabiskan waktu urusan pekerjaan ketimbang keluarga. Hal itu juga menjadi salah satu faktor yang membedakan arah entrepreneurship pada generasi baby boomer.

Baca Juga: 3 Keunggulan Entrepreneurship Generasi Baby Boomers

Pinpin Bhaktiar menjabarkan bahwa perlu kebijaksanaan yang baik untuk mengembangkan entrepreneurship pada generasi mereka. Lebih lanjut, ia membongkar beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para baby boomer jika ingin menekuni bidang entrepreneur pascapensiun, di antaranya:

Menengok Sisi Urgensi

Menurut Pinpin, boomers harus menengok dari sisi urgensi sebelum memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur. Mereka harus memastikan dana pensiun yang dimiliki cukup untuk hidup ke depannya. Jika kondisi finansial sudah aman, menurutnya tidak ada kewajiban untuk boomers menjalankan bisnis baru setelah pensiun.

"Bisa jadi mereka tidak wajib melakukan bisnis atau entrepreneurship setelah pensiun. Tugas mereka saat ini sebenarnya hanya perlu fokus terhadap keluarga, itu sudah keren banget. Dengan catatan, kondisi finansial sudah aman, ya," jelasnya.