6. Ketakutan Bukanlah Kepemimpinan yang Berkelanjutan

Musk sering menggambarkan lembaga pemerintah sebagai korup dan boros untuk menciptakan sense of urgency. Tapi perubahan berbasis ketakutan hanya melahirkan kelelahan. Inspirasi, bukan ancaman, yang membangun ketahanan.

7. Kepemimpinan Transaksional vs Transformasional

Pembubaran lembaga-lembaga yang cepat oleh Musk terasa reaksioner, bukan revolusioner. Namun, tanpa visi yang jelas, perubahan taktis tersebut disalahartikan sebagai transformasi.

Kepemimpinan transformasional membutuhkan pemikiran yang menyeluruh, inilah perbedaan antara menjalankan serangkaian langkah individual dan mengorkestrasi sebuah gerakan.

8. Komunikasi Berfokus pada Kejelasan, Bukan Kekacauan

Gaya komunikasi Musk sering kali melibatkan twit-twit samar dan perseteruan di media sosial. Bahkan, Musk pernah mengumumkan pembubaran Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) dengan twit yang menampilkan emoji, yang menandakan pembubaran badan tersebut.

Mengumumkan perubahan operasional besar melalui saluran yang terlalu personal atau informal menciptakan kebingungan, ketidakstabilan, dan seringkali salah mengartikan maksud.

Para pemimpin perubahan harus mengingat aturan ini, komunikasi adalah fondasi kepercayaan. Para pemangku kepentingan Anda berhak mendapatkan kejelasan. Pesan sendiri pun membutuhkan konsistensi.

9. Kritikus Bersifat Konstruktif, Bukan Konfrontatif

Menolak para pembangkang berarti Anda menutup pintu bagi umpan balik yang berharga. Kecenderungan Musk untuk menerjang perlawanan justru membungkam suara-suara yang mencerminkan tantangan di lapangan. Kepemimpinan perubahan sejati mendengarkan. Perlawanan bukanlah penolakan, melainkan data.

Sudahkah Anda menerima umpan balik sebagai sumber daya, atau apakah para kritikus merasa terasingkan oleh pendekatan Anda terhadap perubahan?

10. Perubahan Bukan Tentang Anda

DOGE sering menjadi panggung Musk. Namun, perubahan sejati tidak boleh terikat pada satu figur, melainkan pada misi bersama yang bisa bertahan lebih lama dari kepemimpinnya.

Perubahan organisasi yang langgeng membutuhkan para pemimpin yang berfokus pada misi dan hasil, bukan pada diri mereka sendiri. Ini adalah perbedaan antara perubahan jangka pendek yang terkait dengan visi satu orang dan transformasi berkelanjutan yang terkait dengan tujuan bersama.

Tantangannya bukan hanya memimpin perubahan, melainkan menciptakan gerakan yang bertahan lebih lama dari kita. Dimulai dengan mengajukan pertanyaan yang lebih baik, membangun koalisi yang lebih baik, dan memperjuangkan visi jangka panjang.

Baca Juga: Aturan 5 Menit ala Elon Musk, Cara Sederhana Menjadi Super Produktif