Bekerja bukan hanya soal datang ke kantor, menyelesaikan setumpuk tugas, lalu pulang. Lebih dari itu, bekerja juga harus disertai etika. Etika menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk di lingkungan kerja.
Etika kerja mencakup sikap, komunikasi, hingga cara kita menghormati rekan kerja dan lingkungan sekitar. Semua aspek ini berperan penting dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis dan profesional.
Memiliki etika yang baik di tempat kerja dapat memberikan citra positif bagi karyawan. Tidak hanya itu, etika yang baik juga dapat mengubah cara pandang rekan kerja terhadap kita, dan berpotensi mempengaruhi jenjang karier secara signifikan.
Berikut ini dikutip dari laman CNBC Make It, Rabu (8/1/2025), sepuluh etika di tempat kerja yang bisa mengubah cara pandang rekan kerja dan membuatmu menjadi orang yang paling disukai di kantor.
1. Tidak menerima panggilan pribadi di area umum
Rekan kerja tidak perlu tahu detail panggilan pribadimu, seperti jadwal konsultasi dengan dokter kandungan atau jam keberangkatan ibumu.
Untuk menjaga privasi sekaligus menghormati ruang dan batasan orang lain, sebaiknya lakukan panggilan telepon pribadi di ruang konferensi atau area lain yang lebih tertutup.
2. Hindari situasi canggung
Jamuan santai di tempat kerja atau pesta kantor seringkali memicu percakapan yang tidak mengenakkan, terutama jika melibatkan alkohol.
Untuk menghindari situasi canggung, ajaklah seorang teman atau kolega sebagai pendukung percakapan, saran Sarah Jane Ho, pakar etiket lulusan Harvard.
“Cara terbaik untuk keluar dari percakapan dengan seseorang adalah dengan memperkenalkan mereka kepada orang lain. Hal ini sangat mudah sehingga mereka bahkan tidak akan menyadarinya,” kata Ho.
Baca Juga: 5 Langkah yang Dapat Diterapkan Perusahaan untuk Mengelola Kesehatan Mental Karyawan
Dia menawarkan naskah sederhana yang dapat digunakan ketika hendak mengakhiri percakapan dan menghindari situasi canggung, seperti 'Apakah kamu sudah bertemu temanku? Kamu harus benar-benar bertemu dengannya. Dia sangat mengesankan.'"
3. Kirim email yang jelas dan langsung
Menurut survei terhadap 2.000 pekerja kantoran AS dari Babbel, 60% karyawan mengatakan banyaknya email yang mereka terima di tempat kerja menambah stres harian mereka.
Meskipun kamu mungkin tidak bisa sepenuhnya menghindari penggunaan Outlook, kamu dapat berlatih menulis email yang tidak membebani rekan kerja.
Untuk membuat email lebih efektif dan tidak mengganggu, pastikan pesanmu memiliki tujuan yang jelas, relevan dengan situasi yang terjadi, memberikan opsi kepada penerima untuk melangkah maju, serta menjelaskan langkah yang perlu diambil selanjutnya
4. Bicaralah dengan nada sopan
Sekalipun panggilan telepon bersifat profesional dan dapat dilakukan di meja kerjamu, pastikan nada bicara tetap sopan dan volume suara terjaga agar tidak mengganggu rekan kerja yang sedang fokus menyelesaikan tugas mereka.
5. Jangan tinggalkan piring kotor di meja kerja
Ruang kerja yang tidak terawat menjadi masalah besar bagi pekerja pasca Covid-19, kata Christina Gialleli, direktur operasi sumber daya manusia di perusahaan pembelajaran perangkat lunak Epignosis.
“Meskipun kamu mungkin tidak mengalami masalah dengan piring makan siang yang kotor di dekat meja kerjamu di rumah, mengharapkan rekan kerja merasa hal yang sama adalah tindakan yang kurang sopan,” kata Gialleli.
6. Tanggapi email dalam waktu 24 jam atau kurang
Dalam sebuah survei yang dilakukan Babbel, 36% pekerja Gen Z terbiasa membiarkan email menumpuk. Dalam survei tersebut terungkap, mereka memiliki lebih dari 1.000 email yang belum dibaca di kotak masuk.
Merespons dengan cepat dapat membuat proyek berjalan lebih lancar dan menunjukkan bahwa kamu adalah anggota tim yang dapat dihubungi, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karir yang dikenal dengan julukan The Workplace Therapist. Ia menyarankan untuk selalu merespons dalam waktu 24 jam setelahnya dihubungi.
Baca Juga: Kisah Kesejahteraan Karyawan di ASICS Indonesia
Menurut Smith, salah satu cara tercepat untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di tempat kerja adalah dengan menunjukkan sikap responsif.
7. Datang ke acara kantor
Melewatkan acara kantor berpotensi dianggap negatif oleh rekan kerja lainnya. “Jika Anda tidak datang ke acara-acara ini, asumsinya adalah ‘orang ini tidak menyukai kita,’” kata Smith.
Cobalah untuk menghadiri acara kantor, bertahanlah selama 30 hingga 40 menit pertama, lalu tinggalkan. Komitmen waktu kecil ini dapat menunjukkan bahwa kamu peduli dengan rekan kerja — atau setidaknya tidak ada anggapan kamu membenci mereka.
8. Simpan daftar tugas untuk diri sendiri
Sebuah studi dari Universitas Georgia yang dipublikasikan dalam Personnel Psychology mengungkapkan bahwa individu yang sering menerima tingkat stres mereka di tempat kerja cenderung dianggap 'kurang kompeten dan kurang ramah' oleh rekan-rekannya.
Para ahli mengatakan, mencantumkan setiap tugas pada daftar tugas membuat kamu tampak kehilangan konsentrasi dan seperti tidak dapat menangani stres dengan baik.
9. Hargai rekan kerja
Hargai kontribusi positif rekan kerja. Tindakan sederhana seperti memberikan pujian singkat melalui email atas proyek yang baru selesai, atau merencanakan perayaan kecil di kantor untuk merayakan ulang tahun, dapat mempererat hubungan kerja dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan.
10. Jangan bahas pekerjaan saat happy hour
Selama waktu santai di kantor, cobalah untuk tidak menjadi rekan kerja yang hanya bisa berbicara tentang tenggat waktu dan rapat. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengenal rekan kerja lebih pribadi, bukan hanya dalam konteks profesional.
Menurut Smith, ini adalah momen yang tepat untuk berbicara tentang hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan.
"Bicarakan tentang keluarga, asal-usul mereka, atau minat lainnya. Jauhkan percakapan dari topik-topik yang berhubungan dengan pekerjaan,” kata Smith.
Ini bukan hanya memberi kesempatan untuk bersantai, tetapi juga membantu mempererat hubungan dan menciptakan ikatan yang lebih kuat antar kolega.
Semoga bermanfaat ya!
Baca Juga: Work-Life Balance Mampu Meningkatkan Kesehatan Mental dan Produktivitas Karyawan, Seperti Apa?