4. Maybe You Should Talk to Someone karya Lori Gottlieb

Buku ini mengisahkan tentang seorang terapis yang akhirnya memutuskan untuk menjalani terapi. Full of humor dan kejujuran, buku ini mengingatkan bahwa semua orang apapun profesinya memiliki masalah sendiri.

5. Notes on a Nervous Planet karya Matt Haig

Buku ini refleksi mengenai tekanan hidup modern terhadap kesehatan mental. Haig menawarkan sudut pandang menenangkan dan saran praktis menghadapi kehidupan yang serba cepat.

6. Big Magic karya Elizabeth Gilbert

Meski membahas kreativitas, buku ini juga menjadi panduan menyusuri ketakutan dan kecemasan, seolah Anda punya sahabat pemberani yang memberi semangat.

7. Untamed karya Glennon Doyle

Dengan kejujuran tanpa filter, Doyle mengajak Anda percaya pada suara batin sendiri. Cocok bagi Anda yang merasa bingung saat kecemasan merusak rasa percaya diri.

8. You Are Here karya Thich Nhat Hanh

Buku ini mengajarkan mindfulness sebagai jangkar bagi pikiran yang gelisah. Setiap halamannya menghadirkan ketenangan spiritual sederhana.

9. First, We Make the Beast Beautiful karya Sarah Wilson

Pendekatan puitis untuk memahami kecemasan sebagai pengiring, bukan musuh. Wilson tidak mencari solusi instan, tetapi menjelajahinya bersama Anda.

10. How to Do Nothing karya Jenny Odell

Buku ini berisikan seruan untuk merebut kembali perhatian dan ketenangan dari hiruk-pikuk dunia. Odell menawarkan cara hidup perlahan dan istirahat penuh makna sebagai antidot terhadap kecemasan zaman sekarang.

Baca Juga: 10 Buku Klasik yang Mengubah Dunia dan Cara Kita Berpikir