World, perintis protokol terbuka yang berkomitmen untuk memberdayakan setiap manusia nyata, terus berupaya untuk menjaga kepercayaan di era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dalam acara bertajuk "At Last" di San Francisco, para pendiri World, yakni Sam Altman dan Alex Blania, mengumumkan ekspansi global melalui peluncuran di Amerika Serikat, verifikasi identitas berskala besar melalui perangkat Orb generasi terbaru, serta kemitraan strategis lainnya.

World juga memperkenalkan aplikasi World App 4.0 yang terbaru dan rencana peluncuran WorldCard kerja sama dengan Visa. Setiap pengembangan dan ekspansi World mencerminkan misi utama protokol tersebut dalam membangun teknologi yang dapat membedakan manusia dari AI di tengah gempuran konten dan informasi yang makin didorong oleh AI.

Baca Juga: Tantangan yang Dihadapi Perempuan di Industri Teknologi

"Kami ingin memastikan manusia tetap menjadi bagian terpenting di dunia yang makin dipenuhi oleh konten yang dihasilkan oleh AI," ujar Wafa Taftazani, General Manager Tools for Humanity Indonesia, perusahaan teknologi global yang membangun protokol World, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dalam enam bulan terakhir, jaringan World telah meningkat hampir dua kali lipat menjadi 26 juta pengguna dengan 12 juta orang yang terverifikasi di seluruh dunia, termasuk tambahan dari peluncuran di Amerika Serikat baru-baru ini. "Hal yang mendorong pertumbuhan ini adalah kebutuhan mendasar manusia untuk berinteraksi tanpa rasa khawatir dan mempertahankan kendali atas identitas digital mereka. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan makin canggihnya teknologi ini, kami membutuhkan pendekatan baru yang dapat diandalkan untuk memverifikasi keunikan manusia," tambah Wafa.

Perangkat verifikasi generasi terbaru milik World, Orb, kini memasuki masa produksi. Didukung dengan prosesor NVIDIA Jetson, sistem ini secara dinamis beradaptasi dengan setiap individu, menawarkan panduan intuitif sekaligus memastikan keamanan data secara keseluruhan. World juga terus berinovasi dengan memperkenalkan versi portabelnya, Orb Mini. Sistem yang ringkas ini memungkinkan proses verifikasi dilakukan langsung oleh pengguna sehingga World dapat membawa proses verifikasi ini ke miliaran orang di seluruh dunia—meningkatkan skalanya hingga sepuluh kali lipat.

Pada kesempatan yang sama, World juga memperkenalkan World App 4.0 terbaru yang akan segera dirilis. Pembaruan ini memungkinkan identitas terverifikasi para pengguna, fitur keuangan, dan jejaring sosial berjalan secara lebih terpadu. Dibangun khusus untuk menjawab tantangan di era AI, World App 4.0 telah mendesain ulang ekosistem Mini Apps agar lebih intuitif dengan navigasi yang lebih baik di seluruh kategori Apps, Games, dan Coins. Selain itu, fitur World Chat kini telah diintegrasikan sebagai elemen inti dari aplikasi.

Sebagai bagian dari pengembangan ini, World juga telah mengidentifikasi area-area utama di mana bukti bahwa seseorang benar-benar manusia nyata sangat diperlukan. Selain itu, World juga telah mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengintegrasikan verifikasi usia yang mengutamakan privasi. Melalui kerja sama dalam industri game dengan Razer dan dalam industri online dating dengan Tinder, World ID dapat diintegrasikan secara mulus ke dalam ekosistem yang sudah ada. Integrasi ini bertujuan untuk menciptakan interaksi online yang lebih aman dan nyata, serta membangun kembali kepercayaan para pengguna dengan membantu pengguna memastikan bahwa profil yang mereka temui adalah orang sungguhan.

Hal yang tak kalah penting, World bekerja sama dengan Visa memperkenalkan WorldCard, salah satu kartu pertama di dunia yang dibuat untuk manusia terverifikasi dengan World ID yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Kartu ini akan terhubung langsung ke dompet World App pengguna sehingga mereka dapat membelanjakan aset digital mereka di mana pun Visa diterima, atau di lebih dari 150 juta lokasi di seluruh dunia, baik secara online maupun di toko fisik.

"Sebuah rencana sederhana telah membentuk perjalanan World mulai dari konsep hingga menjadi kenyataan. Kami memulai dengan menciptakan sistem Proof of Human yang terukur dengan tetap mengedepankan privasi yang mampu bertahan bahkan dari sistem AI yang paling canggih sekalipun dengan tujuan untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak pengguna di seluruh dunia dan terus membawa manfaat dari jaringan yang berpusat pada manusia dan AI ini kepada semua orang. Langkah kami ke depan adalah memastikan bahwa teknologi tetap menjadi alat yang memberdayakan hubungan antar manusia, bukan menggantikannya," pungkas Wafa.

Di Indonesia, layanan dan teknologi World telah tersedia sejak Februari 2025 dengan pendirian 17 World Spaces Hub di Jabodetabek, untuk mendukung tren teknologi Indonesia sekaligus memenuhi kebutuhan akan interaksi online yang inovatif dan aman. Sejak saat itu, World juga telah bermitra dengan para pemangku kepentingan utama di Indonesia.