5. Alkohol

Konsumsi alkohol harian yang berlebihan dapat membuat kamu berisiko terkena berbagai jenis kanker.

National Health and Medical Research Council menyarankan untuk membatasi asupan hingga 10 minuman standar per minggu dan tidak lebih dari 4 minuman standar per hari.

6. Daging olahan

Menikmati daging favorit secara rutin tanpa menambahkan serat ke dalam makanan maka berpotensi menyebabkan kanker.

Menurut Cancer Council NSW, konsumsi daging olahan dapat menyebabkan kanker usus dan lambung. Daging sapi, domba, dan babi telah diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup 2A.

7. Kontrasepsi

Meskipun kontrasepsi oral dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga 80%, kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita yang telah menggunakannya selama lima tahun atau lebih.

Sebuah studi Lancet menemukan bahwa peningkatan risiko sebesar 10% dapat dialami jika penggunaan kurang dari 5 tahun, sementara risiko meningkat hingga 60% jika penggunaan selama 5–9 tahun. Risiko tersebut dapat berlipat ganda jika penggunaan selama 10 tahun atau lebih.

8. Insektisida

Insektisida dapat meningkatkan risiko kanker, khususnya pada anak-anak. Menurut Pesticide Action Network, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan pestisida selama kehamilan dan masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam CFP MFC, ada hubungan yang kuat antara paparan pestisida dan tumor padat.

9. Karpet

Anak-anak kecil mungkin menghabiskan banyak waktu bermain di dalam ruangan di atas karpet, dan ini dapat menimbulkan risiko kanker bagi mereka.

California Department of Toxic Substances Control mengatakan karpet dan permadani merupakan sumber potensial terbesar dari paparan PFAS yang signifikan dan meluas, terutama bagi anak-anak. Paparan PFAS berpotensi meningkatkan risiko kanker.

10. Kasur busa

Menurut Environmental Working Group, busa poliuretan di banyak kasur mungkin memiliki senyawa organik volatil yang berpotensi berbahaya dan paparan terhadapnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari masalah pernapasan hingga peningkatan risiko kanker dalam jangka panjang.