Unilever Indonesia memperkenalkan inovasi berbasis sains dan teknologi mutakhir dalam perhelatan bergengsi Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PIT PERDOSKI) ke XX di Nusa Dua, Bali tanggal 10-12 Juli 2025. Membawa inovasi terbaru dari dua brand ternama, yaitu POND’S dan CLEAR, Unilever Indonesia menghadirkan sesi simposium yang mendiskusikan berbagai pengetahuan terkini tentang pentingnya menjaga keseimbangan skin microbiome dalam mendukung fungsi skin barrier pada kulit wajah, serta peran penting scalp barrier yang kuat guna mengatasi dan mencegah ketombe datang kembali.

PIT PERDOSKI mempertemukan ribuan dokter anggota PERDOSKI dari seluruh wilayah Indonesia untuk membahas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di bidang dermatologi dan venereologi melalui rangkaian kegiatan ilmiah. Untuk pertama kalinya, di tahun 2025 kegiatan ini digelar dalam skala internasional karena bertepatan dengan penyelenggaraan 1st PAN ASIA CONFERENCE OF DERMATOLOGY 2025. 

Baca Juga: Paruh Pertama Tahun 2024: Unilever Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp2,5 Triliun

Ketua Panitia 1st PAN ASIA dan PIT PERDOSKI XX, Dr. dr. Ketut Kwartantaya Winaya, menyampaikan bahwa PIT menjadi ajang tahun untuk kolaborasi dengan berbagai pihak diperlukan untuk mendorong inovasi dan memperluas jangkauan edukasi agar kegiatan ini mampu memberikan dampak yang lebih optimal.

"Tidak terkecuali pihak pelaku industri seperti Unilever Indonesia, berbagai riset yang dilakukan memungkinkan kami untuk memperoleh banyak insight menarik dalam hal pengembangan solusi berbasis sains dan teknologi terbaru. Diharapkan kolaborasi ini dapat meningkatkan pengetahuan para dokter sekaligus memberikan akses yang lebih merata bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi maupun produk yang berkualitas," ungkapnya, dilansir pada Minggu, 13 Juli 2025.

Dalam PIT PERDOSKI XX kali ini, Unilever Indonesia mempersembahkan simposium bertema ”Unveiling the Scalp & Skin Microbiome: Skin Health and Recent Technological Updates” yang menghadirkan sederetan pakar di bidang dermatologi serta pimpinan R&D Unilever Indonesia. Simposium ini menitikberatkan pada temuan ilmiah mengenai pentingnya keseimbangan skin microbiome serta kekuatan fungsi scalp barrier untuk kulit dan kulit kepala yang sehat. 

Terkait skin microbiome, Dr. dr. Eliza Miranda, Sp.D.V.E, Subsp.D.T, FINSDV, FAADV menjelaskan dalam paparannya, ”Sebagai ekosistem mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit secara dinamis, skin microbiome berperan penting dalam menjaga pertahanan kulit secara fisik maupun kimiawi dan mendukung integritas skin barrier. Saat skin microbiome terganggu keseimbangannya, maka akan timbul masalah seperti kulit kering, jerawat, dermatitis atopik, psoriasis, hingga penuaan dini. Terapi yang sedang berkembang di dunia kecantikan, antara lain menggunakan prebiotik, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan keseimbangan skin microbiome.”

Menanggapi hal tersebut, Matthew Seal, M.Sc, Head of R&D Beauty & Wellbeing Unilever Indonesia menerangkan, ”Sebagai salah satu pionir yang sejak 2007 mengawali studi mendalam tentang skin microbiome bersama puluhan lembaga penelitian dan universitas ternama dunia, POND’S Skin Institute menghadirkan produk Biome Gel pertama di Indonesia yang memberikan pertahanan pertama terhadap agresor pada lapisan kulit paling luar melalui inovasi POND’S Ultra Light Biome Gel. Dengan kandungan utama berupa jutaan prebiotik, produk ini diformulasikan untuk menyeimbangkan skin microbiome dan menjaga pH alami kulit selama 72 jam non-stop.” 

Inovasi ini tersedia dalam dua rangkaian produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulit, yaitu POND’S Hydra Miracle Ultra Light Biome Gel dengan Cera-Hyamino™ (perpaduan Pro-Ceramide, Hyaluron, dan Asam Amino) untuk menghidrasi kulit dan menguatkan fungsi skin barrier, serta POND’S Bright Miracle Ultra Light Biome Gel dengan Niasorcinol™ (perpaduan Niacinamide & E-Resorcinol) untuk mencerahkan kulit. 

Sementara dalam hal pentingnya memperkuat fungsi scalp barrier, Prof. Dr. dr. Sandra Widaty, Sp.D.V.E, Subsp.D.T, FINSDV, FAADV memaparkan, ”Kunci untuk mengatasi ketombe dan mencegah ketombe datang kembali adalah dengan memperkuat lapisan pelindung scalp barrier sebagai perisai alami dari gangguan eksternal seperti polusi, sinar UV, dan kelembapan yang tinggi. Temuan terbaru membuktikan bahwa upaya ini dapat dilakukan dengan lebih efektif menggunakan rangkaian produk perawatan kulit kepala yang fungsinya saling menguatkan. Tidak hanya shampoo tapi juga leave-on treatment seperti scalp tonic yang diformulasi khusus untuk menangani ketombe dan memperkuat scalp barrier. Salah satunya yang mengandung Piroctone Olamine dan Niacinamide, dapat menjadi pilihan yang membantu mengelola ketombe lebih efektif dan menjaga kesehatan kulit kepala dalam jangka panjang.”

Membantu masyarakat memelihara kesehatan kulit kepala secara lebih menyeluruh, di acara simposium ini CLEAR memperkenalkan inovasi terbaru: CLEAR Anti Dandruff Scalp Tonic dengan teknologi scalp terbaik, yaitu CLEAR ScalpPro Tech™. Scalp tonic ini mengandung Piroctone Olamine sebagai bahan anti ketombe, serta 3,5% Niacinamide + Hyaluron Complex untuk memperkuat fungsi scalp barrier hingga 4x lipat. 

Matthew menerangkan, ”Dengan pemakaian praktis tanpa bilas atau leave-on, inovasi CLEAR Scalp Tonic menawarkan keunggulan secara instan, yaitu mengontrol gatal karena ketombe, menghilangkan apek dengan memberikan sensasi dingin dan wangi yang menyegarkan. Dengan penggunaan teratur, inovasi ini dapat secara signifikan mengurangi ketombe yang tampak dengan cara menenangkan kulit kepala dan melindunginya dari agresor lingkungan sehingga kita dapat bebas dari ketombe seharian.”

Sebelumnya CLEAR telah melakukan kerja sama dengan PERDOSKI Cabang Jakarta melalui “CLEAR X Scalp Derma Expert” berupa rangkaian program yang 100% berkomitmen membantu masyarakat Indonesia mengatasi ketombe dengan scalp barrier yang kuat. Kedepannya, Unilever Indonesia akan terus berkolaborasi dengan mitra-mitra terpercaya seperti PERDOSKI untuk mengembangkan penelitian, memperkaya pengetahuan para dermatologist, serta menyebarluaskan edukasi tentang kesehatan kulit maupun kulit kepala kepada masyarakat yang lebih luas.