Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan positif pada kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital sepanjang Oktober 2025. Salah satu indikator yang mencerminkan hal tersebut yakni volume transaksi pembayaran digital yang tumbuh sebesar 31,20% menjadi 4,45 miliar transaksi pada Oktober 2025.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bahwa perluasan akseptasi pembayaran digital menjadi faktor pendorong kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Tanah Air. Ia merincikan, volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 2,91% (yoy) dan 12,03% (yoy), termasuk transaksi QRIS yang tumbuh 139,45% (yoy).

"Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant," pungkas Perry dalam konferensi pers hasil RDG BI, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: Fokus Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga 4,75%

Dari sisi infrastruktur, lanjutnya, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 446,77 juta transaksi atau tumbuh 31,96% (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp1.115,09 triliun pada Oktober 2025. Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem BI-RTGS tercatat sebanyak 0,99 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp22.524,61 triliun pada Oktober 2025.

"Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, didukung oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat," tegasnya lagi.