Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani ogah menanggapi sindiran yang dilontarkan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut Pilpres 2024 seperti pertarungan Pandawa dan Kurawa. Dimana Kurawa disebutnya sedang berusaha keras mempertahankan kekuasaannya.
Rosan menegaskan sindiran Hasto tidak penting untuk direspons, dia mengatakan di era sekarang ini siapapun boleh bebas berbicara. Namun yang jelas pernyataan-pernyataan yang sifatnya menyerang dan memojokan Prabowo Gibran tak bakal ditanggapi pihaknya.
Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
“Saya tidak perlu merespon hal-hal seperti itu, ya mereka boleh mengatakan apa saja, saya tak mau merespons,” kata Rosan ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat Senin (15/1/2024).
Rosan mengatakan, pihaknya tak mau ikut arus atau terpancing dengan pernyataan-pernyataan miring dari kubu lawan, mereka ogah menanggapi hal itu lantaran upaya menyudutkan lawan tidak memberi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.
“Buat apa merespon satu hal yang sifatnya tidak memberikan pelajaran politik yang baik dan benar buat apa? lebih baik kita menyampaikan sesuatu yang benar bukan nakut nakutin, kemudian memberikan ilustrasi yang nggak perlu. Jadi ya udah kita sih menyikapinya dengan senyum aja. Sudahlah kita tidak mengikuti hal seperti itu,” tegasnya.
Rosan mengatakan, ketimbang meladeni sindiran-sindiran tak penting, TKN Prabowo-Gibran memilih fokus untuk berkampanye secara sehat, targetnya pasangan capres/cawapres ini mesti menang satu putaran pada gelaran pemilu kali ini.
“Ya kita fokus tanggal 14 Februari 2024 saja,” imbuhnya.
Rosan menegaskan sejauh ini kubu Prabowo-Gibran sama sekali tidak kepikiran untuk melakukan kampanye negatif dengan menyerang kubu lawan dengan berbagai framing menyesatkan. Sedari awal kata dia Prabowo-Gibran sudah berkomitmen untuk menang secara bermartabat, bukan menang karena kampanye hitam.
“Ya kembali lagi, inikan dinamika ya kita menanggapi dengan akal sehat, dengan pikiran yang baik pikiran yang tenang, apapun rencana yang mereka lakukan ya itu rencana mereka kita sih nggak mau,” tegasnya
Sebagaimana diketahui, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir pasangan Prabowo-Gibran dengan menyebut Pilpres 2024 seperti pertarungan Pandawa dan Kurawa.
Baca Juga: Kaesang Gencar Promosikan Duet Prabowo-Gibran: Menang Satu Putaran
Baca Juga: Fahri Hamzah: Prabowo-Gibran Pasangan Pasangan Paling Aman
Pihaknya pada Pemilu kali ini seperti Pandawa yang selalu menempatkan kekuasaan ditangan rakyat, sedangkan lawan mereka adalah Kurawa yang haus kuasa dan berupaya keras ingin memperpanjang kekuasaannya.
"Yang satu, Pandawa itu menempatkan kekuasaan pada rakyat, berpihak pada wong cilik (rakyat), maka pemimpinnya blusukan seperti Pak Ganjar. Yang satu, itu menempatkan kekuasaan sebagai kenikmatan, maka mau memperpanjang kekuasaan. Itu yang terjadi," kata Hasto.
Hasto meyakini, rakyat Indonesia tak akan menutup mata terhadap hal tersebut. Menurutnya rakyat bisa menilai dengan adanya putusan MK yang akhirnya bisa membuat Gibran mencalonkan diri sebagai Cawapres.
"Rakyat Indonesia tidak akan memilih pemimpin yang lahirnya melalui pelanggaran konstitusi, pelanggaran etik berat, rekayasa hukum. Jangan karena anak penguasa lalu bisa melakukan segalanya," jelasnya.
Selain itu menyinggung Gibran, Hasto juga menyinggung rekam jejak Prabowo Subianto, yang menurutnya, juga tidak merepresentasikan pemimpin yang baik.
"Maka kita lihat, Pak Prabowo dengan karakternya yang seperti itu karena memiliki rekam jejak melanggar HAM, punya rekam jejak antikemanusiaan, ya kita akan melihat, dan ini akan menjadi pelajaran. Kehidupan politik yang sangat penting," terangnya.