Juru bicara (jubir) PDI Perjuangan Guntur Romli mengaku sekjen partainya Hasto Kristiyanto bakal membongkar sejumlah borok presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) semasa memimpin Indonesia selama satu dekade.
Eks politisi PSI ini mengatakan salah satu borok Jokowi yang bakal dibongkar Hasto adalah soal presiden tiga periode yang sempat berpolemik beberapa waktu lalu. Guntur Romli menegaskan, saat berkuasa Jokowi memang ingin memperpanjang masa kekuasaanya pihaknya punya bukti video yang segera dirilis dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Jokowi Baru Dengar Pembredelan Pameran Lukisan Yos Suprapto
“Jadi Jokowi memang menginginkan tiga periode atau perpanjangan jabatan seperti yang disampaikan oleh tokoh-tokoh terdekat Jokowi, dan nanti bukti-buktinya ada di video yang akan dirilis Saudara Sekjen,"kata Guntur Romli Sabtu (28/12/2024).
Tak hanya soal video Jokowi soal keinginan memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode, Guntur Romli mengaku Hasto juga punya video lain soal upaya Jokowi mengkriminalisasi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang melibatkan para penegak hukum, dia mengatakan ini merupakan sebuah skandal besar yang bakal mengguncang dunia politik Tanah Air.
"Ada video khusus soal kriminalisasi Anies Baswedan beserta bukti-buktinya. Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa," ujarnya.
"Khusus untuk seorang mantan petinggi, Saudara Sekjen selalu membersamai dan membela dia dan keluarganya sudah 23 tahun ini. Rahasia sekecil apa pun dan buktinya dipegang Saudara Sekjen," tegasnya.
Adapun Hasto Kristiyanto ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku. Pasca penetapan Hasto menjadi tersangka oleh PKP, Hasto sempat mengungkit lagi keinginan Jokowi berkuasa tiga periode. Pernyataan Hasto oleh banyak pihak dinilai sebagai bentuk kepanikan, namun PDI Perjuangan dengan tegas membantah hal itu, pernyataan Hasto disebut benar adanya.
Baca Juga: Kisah Sukses Soedomo Mergonoto, Sang Kernet Bemo yang Melabuhkan Kapal Api di Pasar Internasional
"Kalau bahasa Jawanya 'nabok nyilih tangan', menampar pakai tangan orang lain. Pimpinan KPK saat ini proses seleksi dan pemilihan di era siapa? Petinggi-petinggi negara, khususnya penegak hukum, siapa yang memilih dan mengangkat? Pengaruh Jokowi masih sangat kuat. Presiden boleh berganti, tapi yang disebut 'orang-orang Jokowi' masih berkuasa di negeri ini," tutup Guntur Romli.