2. Ciptakan Budaya Komunikasi Terbuka dan Pengambilan Risiko Strategis

Membangun dewan yang bekerja untuk CEO berarti menumbuhkan budaya keterbukaan dan kepercayaan. Para CEO perlu memastikan bahwa rapat dewan lebih dari sekadar formalitas. Dewan harus menjadi tempat di mana keberhasilan dan kekhawatiran dibahas secara terbuka, tanpa takut dihakimi. K

etika kemitraan antara dewan dan CEO berjalan sebagaimana mestinya, hal itu mendorong pengambilan risiko strategis yang mendorong perusahaan maju. Menciptakan budaya komunikasi yang terbuka dan transparan membantu dewan direksi agar tidak terdegradasi menjadi komite pengaduan yang hanya berfokus pada kepatuhan dan pengawasan.

Dewan direksi yang dibentuk secara optimal harus mendorong CEO untuk mengambil risiko yang diperhitungkan yang dapat menghasilkan pertumbuhan eksponensial.

Untuk mencapai hal ini, CEO harus menerapkan struktur yang komunikasinya sering dan transparan. Pertemuan informal yang rutin dengan anggota dewan direksi di luar rapat yang dijadwalkan dapat membuat mereka tetap terlibat dan menyadari tantangan serta peluang bisnis yang sedang berlangsung. Hal ini memastikan bahwa dewan direksi menjadi mitra dalam pengambilan keputusan strategis, bukan sekadar mesin pengecek dan penyeimbang.

3. Selaraskan Komposisi Dewan Direksi dengan Budaya Perusahaan dan Tujuan Jangka Panjang

Sangat penting bahwa budaya dewan direksi selaras dengan budaya CEO dan perusahaan secara keseluruhan.Ketika anggota dewan direksi memiliki nilai dan visi jangka panjang yang sama dengan CEO, akan lebih mudah untuk membangun konsensus tentang keputusan penting.

CEO harus menghindari pengoptimalan untuk penilaian jangka pendek dan sebaliknya berfokus pada pembangunan dewan direksi yang melengkapi tujuan strategis mereka, baik melalui kepribadian, pengalaman, dan pendekatan untuk mengelola kompleksitas di tingkat korporasi.

Misalnya, seorang CEO yang memimpin perusahaan yang didorong oleh inovasi harus mencari anggota dewan yang menghargai kreativitas dan kemampuan beradaptasi daripada efisiensi operasional yang kaku.

Memiliki individu di dewan yang memprioritaskan visi jangka panjang dapat mencegah perusahaan disesatkan oleh investor yang mencari keuntungan cepat. Evaluasi berkala terhadap komposisi dewan dapat membantu memastikan bahwa para anggotanya terus selaras dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang.

Baca Juga: Apakah Era CEO Milenial Telah Tiba?