Growthmates, serangan jantung sering datang tanpa peringatan, padahal penyebabnya bisa muncul dari kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari.

Mulai dari pola tidur hingga stres kerja, semua berkontribusi diam-diam pada kesehatan jantung. Lantas, apa saja kebiasaan tersebut dan bagaimana cara mencegahnya?

Berikut Olenka ulas selengkapnya, sebagaimana dikutip dari Times of India, Selasa (8/7/2025).

1. Peradangan Kronis

Diet tinggi gula, polusi udara, atau infeksi ringan yang terus berulang bisa memicu peradangan kronis. Kondisi ini melemahkan dinding pembuluh darah dan memudahkan terbentuknya plak yang menyumbat aliran darah ke jantung.

2. Resistensi Insulin

Bahkan sebelum diabetes terdiagnosis, resistensi insulin sudah dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan menimbun lemak di area perut, yang semuanya memperbesar risiko serangan jantung.

3. Kurang Tidur

Tidur kurang dari 6–7 jam setiap malam berkaitan dengan naiknya tekanan darah dan risiko penyakit jantung hingga 20%. Tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan fungsi organ, termasuk jantung.

4. Defisiensi Mikronutrien

Kekurangan magnesium, vitamin D, kalium, dan omega-3 dapat mengganggu ritme jantung serta melemahkan fungsi pembuluh darah, meningkatkan risiko aritmia atau penyakit jantung lainnya.

Baca Juga: 6 Tanda Diam-diam dari Tubuh yang Bisa Muncul Sebulan Sebelum Stroke

5. Stres Kerja dan Lingkungan

Stres yang tak terkelola memicu hormon kortisol dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gangguan irama jantung, serta memicu penggumpalan darah.

6. Riwayat Keluarga

Faktor genetika memang berperan, tetapi bukan berarti tak bisa dicegah. Riwayat serangan jantung di keluarga justru menjadi alarm untuk melakukan deteksi dini dan menerapkan pola hidup lebih sehat sejak sekarang.

7. Obesitas Visceral

Lemak perut (visceral fat) memproduksi zat pro-peradangan yang memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan risiko penyakit kardiometabolik, termasuk serangan jantung.

8. Gaya Hidup Tidak Aktif dan Kebiasaan Buruk Lainnya

Kurang olahraga, duduk terlalu lama, konsumsi alkohol berlebihan, diet tinggi garam, kebiasaan merokok, serta pola makan yang didominasi makanan ultraprocessed semuanya berkontribusi pada tekanan darah tinggi dan penyumbatan arteri.

Untuk menjaga kesehatan jantung, mulailah dengan mengonsumsi makanan anti-inflamasi seperti sayur hijau, ikan berlemak, buah beri, dan kunyit yang kaya antioksidan.

Lalu, lakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 150 menit per minggu, baik dengan berjalan cepat, berenang, atau bersepeda, untuk memperkuat fungsi jantung dan melancarkan sirkulasi darah.

Kemudian, pastikan juga tidur cukup selama 7–9 jam setiap malam, matikan layar ponsel setidaknya satu jam sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang tenang agar tubuh benar-benar beristirahat dengan optimal.

Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk mengecek tekanan darah, kolesterol, gula darah, serta kadar vitamin D, magnesium, dan omega-3, terutama jika memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Anda juga sebaiknya bisa mengelola stres dengan baik melalui meditasi, teknik pernapasan, atau mengambil jeda istirahat singkat di sela pekerjaan. Llau, kurangi konsumsi makanan ultraprocessed dan alkohol, serta perbaiki komposisi tubuh dengan diet seimbang yang kaya serat dan alami untuk menjaga jantung tetap sehat dan kuat sepanjang usia. Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Baca Juga: 5 Kebiasaan 5 Menit ala Dokter AS yang Diam-diam Menjaga Jantung Tetap Sehat