Perkembangan teknologi dalam bidang transportasi kini sudah dimanfaatkan untuk mengurangi atau memininalisasi jumlah kecelakaan di jalan. Salah satu teknologi tersebut adalah TrackVision yang ditawarkan oleh McEasy, perusahaan berbasis Internet-of-things (IoT) dan Software as-a-Service (SaaS).
Dijelaskan Grady Kusmulyadi selaku Chief Product Officer McEasy, TrackVision sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yaitu ADAS (Advanced Driver Monitoring System) dan DMS (Driver Monitoring System). Studi menunjukkan, program keselamatan pengemudi jika dikombinasikan dengan sistem pemantauan di dalam kendaraan dan kamera, dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59%.
Baca Juga: McEasy Raih Pendanaan Seri A+ Sebesar Rp178 Miliar yang Dipimpin Granite Asia
"ADAS mengidentifikasi apabila kendaraan berpindah jalur, indikasi benturan, dan tidak menjaga jarak aman. Sementara, DMS mengidentifikasi apabila pengemudi mengantuk, tidak fokus, menelepon, merokok (apabila membawa barang berbahaya), tidak menggunakan sabuk pengaman, atau jika pengemudi membawa muatan lain yang tidak resmi," lanjut Grady di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Data menunjukkan, penyebab terbesar kecelakan lalu lintas (laka lantas) adalah manusia. Sementara, laka lantas lebih sering terjadi saat cuaca baik di siang hari. Made Jony, Dishub DKI Jakarta, menjelaskan, kewaspadaan pengendara cenderung berkurang saat berkendara di kondisi baik. Oleh karena itu, teknologi seperti TrackVision diharapkan bisa memberikan solusi untuk mengatasi masalah laka lantas dari sisi pengendara.
"Selain itu, yang penting untuk diperhatikan adalah kondisi kendaraan yang digunakan. Perawatan mesin harus dilakukan secara rutin dan terutama untuk truk-truk pengangkut barang agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas," jelasnya.
Dalam penjelasan Makkuraga selaku Direktur PT Prima Safetindo Internasional (PRIMESAFETY), perusahaan jasa pelatihan Defensive Driver Training dan K3 sejak 2009, hingga September 2024, tercatat lebih dari 96.000 laka lantas yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 96%-nya terjadi justru saat cuaca sedang cerah dan jalan kering.
"Sementara itu, 94% laka lantas terjadi karena human factor, seperti mengendalikan kendaraan tanpa persiapan, kelelahan, dan ketidaksigapan. Karenanya, selain meningkatkan keterampilan mengemudi di jalan, perlu adanya intervensi teknologi untuk meningkatkan keselamatan di jalan," ucap Instruktur Senior Defensive Driving Training ini.
Sampai saat ini, lebih dari 1.500 perusahaan dari 50 industri telah terintegrasi di dalam ekosistem McEasy, antara lain Nestlé, Tanto Intim Line, Pelindo Group, PT Parama Global Inspira (Wardah), JNE, dan Samator. Melengkapi ADAS dan DMS, McEasy juga memiliki fitur SOS Button (driver dapat menekan tombol ini jika mengalami kendala di jalan), Cut-off (mematikan mesin kendaraan), dan Double Relay (mencegah pencurian kendaraan jika GPS terlepas) untuk meningkatkan keamanan kendaraan.