3. Menganggap Ibu Sebagai Pengasuh Utama
Anak belajar banyak dari contoh di rumah. Ketika mereka melihat hanya ibu yang memasak, membersihkan rumah, atau mengurus adik, mereka akan menyimpulkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah “tugas perempuan”.
Cobalah membagi peran pengasuhan dan pekerjaan rumah secara setara dengan pasangan Anda, sehingga anak tumbuh dengan pemahaman bahwa mengasuh dan membantu di rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga.
4. Membiarkan Anak Mengonsumsi Buku dan Media yang Mengajarkan Stereotip Gender
Film kartun, buku cerita, hingga tayangan anak di YouTube sering kali menampilkan peran gender yang kaku, seperti putri yang lemah lembut menunggu diselamatkan, atau pahlawan laki-laki yang selalu kuat.
Alih-alih melarang mereka menonton, dampingi dan ajak mereka berdiskusi. Tanyakan pendapat mereka tentang karakter yang mereka lihat.
Cara ini membantu anak berpikir kritis dan memahami bahwa gender tidak menentukan siapa mereka dan apa yang bisa mereka capai.
5. Mendorong Persahabatan Sesama Gender Saja
Pernahkah Anda mengatakan pada anak perempuan untuk bermain dengan teman sesama perempuan saja, atau sebaliknya? Membatasi pertemanan hanya pada sesama gender justru menutup kesempatan mereka untuk belajar menghargai perbedaan.
Jadi, cobalah membiarkan anak berteman dengan siapa saja. Persahabatan yang beragam membantu mereka mengembangkan empati, rasa hormat, dan pandangan yang lebih luas tentang kehidupan.
Baca Juga: Parenting Ala Hamid Djojonegoro: Anak Harus Diajari Berjuang Sejak Dini