Survei Economics & Political Insight (EPI) Center merilis hasil temuannya yang menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) sukses disalip Partai Gerindra dengan dukungan 18,9 persen.
Peneliti EPI Center Mursalin, menilai peta kontestasi partai politik akan berlangsung dinamis dan diprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI akan lolos ke Senayan dengan elektabilitas diatas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
“Gerindra diproyeksikan bakal memenangkan Pemilu 2024 sekaligus mengalahkan dominasi PDIP, serta munculnya pendatang baru di Senayan di mana elektabilitas PSI menembus 4,2 persen,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Gencar Bersafari, Kaesang Optimistis 'Boyong' PSI ke Senayan
Menurutnya, potensi kemenangan Gerindra berkaitan erat dengan peta kontestasi Pilpres 2024. “Dukungan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Prabowo-Gibran mengungkit elektabilitas Gerindra sebagai partai pengusung utamanya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal ini sekaligus menjadi bukti kuatnya faktor Jokowi dalam mendongkrat partai yang didukungnya.
Baca Juga: 14,8 Persen Pemilih Berubah Pikiran Setelah Nonton Debat, Mayoritas Beralih Dukung Prabowo-Gibran
Seperti, pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suara PDIP terjaga pada kisaran mendekati 20 persen, naik dari Pemilu 2009 yang hanya berkisar 14 persen.
Kemudian, Gerindra pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suaranya hanya berkisar 11-12 persen.
“Terakhir, hengkangnya Maruarar Sirait yang merupakan putera tokoh pendiri PDIP memperkuat fenomena pergeseran pemilih,” cetusnya.