Lembaga Survei Poltracking Indonesia mengklaim debat calon wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilpres 2024 tak terlalu berdampak terhadap pilihan masyarakat. Buktinya hanya sebagian kecil saja mau mengubah pilihan mereka setelah menonton debat tersebut.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan, dalam survei terbaru yang dilakukan pihaknya, tercatat hanya 14,8 persen responden yang mengaku menonton debat pertama cawapres pada 22 Desember 2023 dan mengubah pilihan mereka. 

Baca Juga: Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Ini Profil Abu Bakar Ba’asyir

Hanta mengatakan, mayoritas mereka yang mengubah pilihan mereka sebelumnya memilih pasangan capres/cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mereka kini mengalihkan dukungan mereka buat pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Pergeseran pilihan yang mengubah pilihannya kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (38.4%), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (30.1%) dan Ganjar Pranowo -Mahfud MD (11.0%)," kata Hanta dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/1/2024).

 Tidak hanya itu,  51,6 persen responden yang menonton debat lanjut Hanta juga mengaku pemaparan Gibran dalam debat  gampang dimengerti ketimbanga dua rivalnya. 

"Diikuti Mahfud MD (21.9%) dan Muhaimin Iskandar (19.8%)," ujarnya.

Lebih lanjut, Hanta mengatakan Gibran dinilai 53,8 persen penonton debat mengungguli kandidat lain dalam debat. Diikuti oleh Cak Imin sebesar 20 persen dan Mahfud MD sebesar 17 persen.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Endus Indikasi Pelanggaran Netralitas ASN, Menpan RB Langsung Merespons

Baca Juga: The Warriors of The Light, Novel Favorit Prabowo yang Wajib Dibaca Anak Muda

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebanyak 41,4 persen dari responden itu mengaku menonton debat pertama cawapres pada 22 Desember lalu. Survei diadakan pada 1-7 Januari 2024.