Berdirinya Agung Sedayu Group
PT Agung Sedayu Group adalah sebuah perusahaan pengembang properti di Indonesia. AGS berawal dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1970. Karier Aguan bersama Agung Sedayu Group terus meroket tajam setelah sukses menggarap proyek pertamanya pada tahun 1991, yakni Harco Mangga Dua yang merupakan mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Agung Sedayu Group berhasil meraih berbagai proyek konstruksi dalam kurun waktu 10 tahun. Bisnisnya terus berkembang dan tersebar di beberapa daerah seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Selain itu, AGS turut membangun perumahan-hunian dan kompleks komersial seperti Taman Palem yang dibangun di atas tanah seluas 1.500 ha dan Apartement Seaview.
Baca Juga: Filosofi Kehidupan Dato Sri Tahir, Orang Terkaya di Indonesia: Hidup Seperti Kontainer
Rekan baik Aguan, Tomy Winata, juga berperan penting dalam kepemimpinan Agung Sedayu Group. Bersama-sama, mereka membangun proyek-proyek real estate yang besar seperti di Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Senayan, Taman Anggrek, dan lainnya. Kemitraan yang kuat antara Aguan dan Tomy Winata telah memberi nama Agung Sedayu Group sebagai salah satu pemain besar dalam industri real estate di Indonesia.
Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang properti, Agung Sedayu Group telah berhasil membangun dan mengelola 57 properti yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Perjalanan panjang tersebut telah membentuk Agung Sedayu menjadi sebuah perusahaan yang kuat dan menjadikan Agung Sedayu salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Tak hanya di bisnis properti, Aguan melebarkan sayapnya ke sektor lain. Melalui perusahaan miliknya, PT Multi Artha Pratama (MAP), Aguan masuk ke industri kaleng dan pengemasan dengan mengakuisisi PT Pratama Abadi Nusa Tbk. (PANI).
Keterbukaan PANI menunjukkan PT Agung Sedayu terdiri dari dua entitas yakni 50% dimiliki oleh Susanto Kusumo dan Steven Kusumo melalui PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS). Susanto memiliki 99,61% CBS.
Sementara itu, Aguan bersama keluarganya melalui PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) menguasai kepemilikan 50%. Di mana dia dan masing-masing anaknya, putri Luvena Katherine Halim, putra Richard Halim Kusuma, dan Alexander Halim Kusuma memiliki 25% dari CKAS.
Baca Juga: Daftar 5 Orang Terkaya Pemilik Usaha Sawit di Indonesia
Kekayaan Miliknya
Harta kekayaan Aguan memang tak diketahui secara pasti, namun dengan melihat jumlah properti yang dimiliki dan dikenal dengan harga fantastis di Jabodetabek, dapat dipastikan bahwa kekayaan itu begitu melimpah. Menurut Globe Asia, pada 2018 lalu, total harta kekayaan Aguan Sugianto diperkirakan mencapai US$970 juga atau sekitar Rp14 triliun.