Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman mengekliam software  BCA merupakan salah satu perangkat lunak yang paling sukar ditiru dan diadaptasi perusahaan perbankan lain. 

Pasalnya software yang dimaksud bukanlah penggunaan sebuah teknologi mutakhir yang dapat dibeli perusahaan lain,melainkan budaya dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di BCA. 

Menurut Haryanto, hardware yang dipakai setiap perbankan misalnya hardware call center yang selalu menggunakan mesin untuk menerima telepon aduan dari nasabah adalah perangkat keras yang bisa dengan mudah ditiru perusahaan lain, namun kualitas SDM yang bekerja di belakangnya adalah sesuatu yang sangat sukar dicontek dan diadopsi.  

Baca Juga: Diidamkan Banyak Orang, Begini Cara BCA Melayani Nasabah Premium

“Karena software ini terkait dengan budaya, terkait dengan . budaya melayani, budaya servisnya seperti apa,” kata Haryanto dilansir Olenka.id Selasa (8/4/2025). 

Haryanto mengatakan, penggunaan teknologi mutakhir tidak bisa menjamin bahwa sebuah pelayanan jauh lebih berkualitas, pelayanan terbaik kata dia berasal dari kualitas SDM yang mumpuni. 

“Mungkin cabang prioritasnya sama bagusnya bahkan lebih canggih dari cabang prioritas kita. Tapi cara mereka melayani belum tentu sama,” tuturnya. 

Haryanto percaya diri software BCA sukar dijiplak sebab ia percaya membangun sebuah budaya baru di sebuah perusahaan bukan sesuatu yang gampang, membangun sebuah kebiasaan baru yang menjadi budaya baru tidak bisa dianggap enteng, hal ini membutuhkan waktu yang lumayan lama sebagaimana yang dilakukan BCA. 

Baca Juga: Putra Prabowo Bawa Pesan Khusus untuk Megawati dan Jokowi

“Mengubah budaya ini bukan sesuatu yang mudah. Jadi kita nggak  pernah takut kalau cabang prioritas kita bentuknya dicontoh, di copy oleh yang lain. Karena belum tentu dia memiliki software-nya.Nah software-nya ini, budaya ini yang sulit untuk di copy. Ini yang harus terus kita tanamkan,” tandasnya.