Untuk diketahui, program ini juga menyoroti kesuksesan sub-program LEAD+, yang melatih lebih dari 1.400 pemuda berusia 18–24 tahun sebagai agen perubahan di komunitas mereka.

Para +LEADers menyelesaikan 120 lebih sesi pelatihan dalam kepemimpinan, komunikasi, media digital, dan lainnya, lalu meneruskan ilmu tersebut kepada minimal 50 teman sebaya masing-masing.

“Skill Our Future membuktikan bahwa pendekatan berbasis pemuda yang relevan dan kolaboratif dapat menciptakan perubahan nyata,” ungkap Fabsya Farazzahra, Program Director Biji-biji Initiative.

“Dengan metode peer-to-peer learning, dampak program meluas secara organik di berbagai komunitas,” tambah Fabsya.

Sejalan dengan tujuan program, Fika, salah satu peserta Skill Our Future, membagikan pengalamannya yang inspiratif setelah mengikuti rangkaian pelatihan.

“Saya langsung tertarik saat melihat program ini karena topik-topiknya sangat relevan untuk anak muda, terutama yang sedang mencari arah atau ingin mengembangkan diri dan keterampilan. Yang paling membantu adalah format belajarnya yang fleksibel dan bisa diakses dari mana saja,” ungkap Fika.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, UNDP Indonesia dan Biji-biji Initiative berharap semangat Skill Our Future terus berlanjut, menjangkau lebih banyak pemuda dan membentuk masa depan yang inklusif, adaptif, dan kompetitif di era digital.

Baca Juga: UNDP dan IBM Luncurkan GeoHub, Solusi Inovatif Guna Prediksi Akses Energi