Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, BUMN dinilai memiliki potensi besar dan memainkan peran krusial 'lokomotif ekonomi' (value creator) sekaligus sebagai 'benteng ekonomi' (agent of development). Dengan aset Rp8.978,1 triliun, pendapatan Rp2.292,5 triliun, laba bersih Rp124,7 triliun, dan tenaga kerja lebih dari 1 juta orang, BUMN diharapkan menjadi pilar dan katalis utama menuju Visi Indonesia Emas 2045.

Itulah salah satu poin yang didapat dari acara konferensi pers Indonesia Brand Forum (IBF) bersama PT Balai Pustaka dengan topik "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Visi Indonesia Emas 2045" yang digelar Rabu, 24 Juli lalu. Selain itu, terungkap juga bahwa dalam lima tahun terakhir, BUMN telah bertransformasi untuk menjadi lebih agile dan adaptif melalui dua strategi besar: hard strategy dan soft strategy.

Baca Juga: Budaya AKHLAK: Fondasi BUMN Menuju Indonesia Emas 2045 

"Hard strategy mencakup pembenahan kebijakan, sistem, struktur organisasi, dan model bisnis. Sementara, soft strategy menekankan pada kepemimpinan dan budaya kerja. Transformasi ini telah menghasilkan peningkatan kinerja perusahaan dengan dividen BUMN kepada negara mencapai Rp80,2 triliun pada tahun 2022," ujar Yuswohady, Founding Director IBF.

Kemudian, dipaparkan juga bahwa dalam upaya menjadi pilar dan katalis utama menuju Visi Indonesia Emas 2045, ada tiga strategi utama yang diterapkan Menteri Erick Thohir, yakni: Transformasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi. Transformasi mencakup konsolidasi, penataan portofolio bisnis, dan restrukturisasi keuangan. Digitalisasi dilakukan dengan mentransformasi proses operasi, memperkaya pengalaman konsumen, dan menemukan kembali model bisnis.

"Sementara kolaborasi, di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir, kita lihat aktifnya pembentukan holding dan sinergi antar-BUMN serta dengan perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Holding Ultra Mikro (UMi), merger BSI, dan kemitraan strategis Pelindo dengan Dubai Port," ungkap Arya Sinulingga, Staf Khusus III Kementerian BUMN.

"Kolaborasi adalah strategi yang paling menonjol dari kepemimpinan Pak Erick Thohir dalam mengelola BUMN. Pola dan karakteristiknya jelas yaitu pembentukan holding (baik vertikal maupun horizontal) dan kemudian mengolaborasikan perusahaan-perusahaan di dalam holding sehingga terdongkrak skala ekonomi, tercapai sinergi, dan tercipta nilai perusahaan yang lebih tinggi," tambah Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PosIND. 

Acara yang digelar di Kedung Rasa, Pos Bloc, Jakarta Pusat, itu merupakan bagian dari rangkaian menuju Indonesia Brand Forum (IBF) 2024 yang akan diselenggarakan pada 31 Juli 2024. Pada kesempatan ini, Yuswohady dan Achmad Fachrodji menjelaskan bahwa Indonesia Brand Forum (IBF) 2024 yang merupakan kolaborasi strategis antara IBF dan Balai Pustaka akan menampilkan dua acara utama.

Pertama, Conference. Dengan tema "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045", konferensi ini akan menghadirkan sejumlah direksi BUMN untuk membahas Transformasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi yang telah dilakukan selama 5 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Kedua, Book Launching. Akan diluncurkan buku dengan judul yang sama dengan tema Conference. Buku yang diterbitkan Balai Pustaka ini memotret dan mengulas perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan AKHLAK sebagai core values BUMN.

"IBF 2024 kali ini sangat strategis untuk dihadirkan dikaitkan dengan Visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Conference dan Book Launching, akan dikaji perjalanan BUMN dalam melakukan transformasi, digitalisasi, serta kolaborasi selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir," ujar Yuswohady. 

Acara ini, ditambahkan Achmad Fachrodji, menunjukkan komitmen kuat IBF, Balai Pustaka, dan semua pihak dalam mendukung peran krusial BUMN sebagai pilar ekonomi Indonesia. "Dengan visi yang jelas dan langkah strategis, kita harus optimistis bahwa BUMN akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," pungkasnya.