Selepas dari BPPN, Tom bergabung di Farindo Investments. Mengutip dari laman Antara, Tom juga mendirikan Quvat Capital yakni perusahaan investasi yang mengelola dana lebih dari USD 500 juta. Perusahaan investasi ini mengelola 11 perusahaan portofolio di berbagai sektor termasuk logistik kelautan, konsumen dan keuangan.

Sebelum memimpin perusahaan barunya tersebut, Tom pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Blitzmegaplex, yang kini lebih dikenal sebagai bioskop CJ CGV Cinemas Indonesia. Namun, Tom memutuskan membatalkan diri pada tahun 2014 dan membentuk Quvat Capital.

Dalam perjalan kariernya ini, Thomas Lembong pernah menerima Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum (Davos) pada 2008. 

Pernah Jadi Menteri Pak Jokowi

Thomas Lembong juga pernah menjadi bagian dalam kabinet kerja Presiden Jokowi jilid I. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016. Pada 2016 Tom terkena reshuffle kabinet, akakn tetapi ia tetap menjadi pembantu presiden saat itu.

Jabatan Tom pun beralih menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019, yang kini berganti nama menjadi Kementerian Investasi. 

Selain sebagai menteri, Tom rupanya adalah sosok penting di balik layar yang menulis teks pidato Presiden Jokowi. Salah satunya adalah pidato berjudul “Game of Throne” yang disampaikan Jokowi saat pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

CO-Captain Timnas AMIN

Tom Lembong terpilih sebagai Wakil Kapten Timnas Amin. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang langsung mengumumkan Kapten dan Wakil Kapten dari tim pemenangan nasional yang dibentuk olehnya. Sementara Kapten yang terpilih adalah Muhammad Syaugi Alaydrus.

Baca Juga: Anies Baswedan Janji Angkat ASN yang Dipecat Karena Pilih Netral di Pemilu 2024

Harta Kekayaan Thomas Lembong

Sebagai pejabat publik, harta kekayaan Thomas Lembong juga menjadi sorotan. Saat menjabat sebagai Kepala BKPM, Tom melaporkan sebanyak tiga kali dalam Laporan Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN).

Pertama pada tahun 2015 saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Ia melaporkan harta kekayaan sebesar Rp940.864.466. Pada 2016, ia melaporkan kembali dengan harta kekayaan sebesar Rp802.631.247.

Kemudian pada 31 Desember 2019, Tom melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya dan tercatat sebesar Rp101, 57 miliar.

Harta kekayaan tersebut terdiri dari harta bergerak lainnya sebesar Rp180,99 juta, surat berharga sebesar Rp94,53 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp2,09 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp4,77 miliar. Tom juga tercatat memiliki utang sebesar Rp86,89 juta. Sementara itu, jumlah tanah dan bangunan serta alat transportasi dan mesin tercatat Rp0.

Growthmates, itu dia sosok Thomas Lembong berikut dengan harta kekayaan yang dimilikinya!