Bustaman tahu persis, lidah orang Indonesia akrab dengan masakan pedas, tetapi tidak semua orang menyukainya, untuk itu ia mulai mengurangi rasa pedas di setiap masakannya. Ia juga memiliki hidangan khusus, yakni Ayam Pop yang telah dikenal luas. 

Pada tahun 1997, Bustaman mematenkan merek dagang "Sederhana" ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual, dan mewaralabakan merek tersebut. Sejak itu usahanya terus berkembang hingga kini. 

Bersengketa

Namanya juga bisnis, selalu ada saja masalah yang datang ketika usaha yang digeluti sedang mekar bertumbuh, begitu juga dengan Bustaman, saat usaha rumah makannya sedang melaju kencang, datang masalah baru. 

Bustaman diketahui sempat bersengketa dengan dengan  Djamilus Djamil, salah seorang kerabatnya yang juga menggunakan merek dagang "Sederhana" pada restoran yang ia kelola. 

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Luhut: Kondisinya Belum Sepenuhnya Pulih

 Setelah melalui proses panjang kedua belah pihak memutuskan berdamai, tetapi Djamilus Djamil diwajibkan menambahkan nama merek dagangnya menjadi "Sederhana Bintaro".

Belajar dari sengketa merek dagang itu, Bustaman akhirnya  membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT. Sederhana Citra Mandiri. 

Saat ini lebih dari 100 restoran miliknya tersebar di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia. Kini Restoran Sederhana telah membuka outletnya di setiap provinsi, kecuali Provinsi Papua.