Rumah Makan Padang menjadi salah satu ikon kuliner nusantara yang namanya telah melambung dan dikenal hingga keluar negeri. Dari deretan rumah makan padang yang ada, salah satu rumah makan padang yang paling dikenal baik di dalam dan luar negeri adalah rumah makan padang sederhana. 

Busataman adalah sosok yang merajut bisnis rumah makan padang sederhana. Berkat tangan dinginnya yang telaten, ia sukses membangun bisnis kuliener ini hingga tumbuh besar. Kini restoran milik laki-laki kelahiran 11 September 82 tahun yang lalu itu  punya jaringan di mana-mana hingga menembus pasar internasional.  

Lahir dari Kehidupan yang Sulit

Bustaman bukanlah pengusaha yang terlahir kaya raya, tetapi ia datang dari sebuah keluarga yang serba kekurangan, bahkan masa kecilnya ia sudah berjuang keras, ia dihimpit kesusahan dari segala sisi, Kondisi ini pula yang membuat dirinya melakoni berbagai profesi mulai dari menjadi penjual gorengan hingga menjadi kernet angkutan umum. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Penghasilan dari berbagai pekerjaan yang ia geluti cukup untuk mengisi perut sehari, sementara untuk kebutuhan lainnya ia cenderung kekurangan. Dihadapkan pada kondisi yang serba sulit, Bustaman memilih meninggalkan kampung kelahirannya ia berangkat ke Jakarta berharap nasib baik berpihak padanya. 

Keberuntungan tidak pernah jatuh dari langit,ia hanya bisa diraih oleh mereka yang mau berjuang. Bustaman sadar betul akan hal itu, pilihannya hanya satu, berjuang habis-habisan di Ibu Kota. Pedagang asongan adalah profesi pertamanya ketika menginjakan kakinya di Jakarta, ia giat bekerja walau penghasilannya hanya cukup untuk sehari. 

Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Konglomerat Justru Berpenampilan Sederhana, Gak Perlu Pamer

1972 adalah awal mula Bustaman mulai merintis usaha rumah makan padang di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Untuk menarik pelanggan, ia tak mau rumah makannya menyajikan menu-menu asal jadi, ia melakukan eksperimen panjang untuk menyesuaikan  menu dengan lidah kebanyakan orang Indonesia. 

 Bustaman tahu persis, lidah orang Indonesia akrab dengan masakan pedas, tetapi tidak semua orang menyukainya, untuk itu ia mulai mengurangi rasa pedas di setiap masakannya. Ia juga memiliki hidangan khusus, yakni Ayam Pop yang telah dikenal luas. 

Pada tahun 1997, Bustaman mematenkan merek dagang "Sederhana" ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual, dan mewaralabakan merek tersebut. Sejak itu usahanya terus berkembang hingga kini. 

Bersengketa

Namanya juga bisnis, selalu ada saja masalah yang datang ketika usaha yang digeluti sedang mekar bertumbuh, begitu juga dengan Bustaman, saat usaha rumah makannya sedang melaju kencang, datang masalah baru. 

Bustaman diketahui sempat bersengketa dengan dengan  Djamilus Djamil, salah seorang kerabatnya yang juga menggunakan merek dagang "Sederhana" pada restoran yang ia kelola. 

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Luhut: Kondisinya Belum Sepenuhnya Pulih

 Setelah melalui proses panjang kedua belah pihak memutuskan berdamai, tetapi Djamilus Djamil diwajibkan menambahkan nama merek dagangnya menjadi "Sederhana Bintaro".

Belajar dari sengketa merek dagang itu, Bustaman akhirnya  membentuk perusahaan berbadan hukum yang diberi nama PT. Sederhana Citra Mandiri. 

Saat ini lebih dari 100 restoran miliknya tersebar di berbagai kota di Indonesia dan Malaysia. Kini Restoran Sederhana telah membuka outletnya di setiap provinsi, kecuali Provinsi Papua.