Nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi dalam beberapa hari terakhir. Tercatat, rupiah sempat menyentuh level Rp16.000 per dolar AS pada perdagangan Rabu, 22 Mei 2024.
Merespons hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menilai bahwa fluktuasi rupiah wajar terjadi. Meski begitu, BI optimis bahwa nilai tukar rupiah akan stabil dan cenderung menguat terhadap dolar AS. Hal tersebut mempertimbangkan perkembangan positif tidak hanya dari kondisi ekonomi dalam negeri, tetapi juga global.
Baca Juga: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga, Perry Warjiyo: Kondisi Global Makin Membaik
"Tidak usah kaget dan bingung rupiah menyentuh Rp15.900 hingga Rp16.000. Secara keseluruhan, rupiah stabil dan cenderung menguat," ungkap Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024.
Optimisme tersebut mempertimbangkan kebijakan moneter BI dalam mitigasi dampak ketidakpastian ekonomi global, salah satunya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada April 2024 lalu. Hal tersebut dinilai dapat menarik aliran modal asing dan imbal hasil yang baik.
"Lalu, prospek ekonomi Indonesia yang bagus dibandingkan emerging market dan komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ungkap Perry.