3. Tetaplah berpegang pada etika dan integritas
Etika dan integritas merupakan hal mendasar baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi. Tetap percaya pada diri sendiri dan memilih jalan yang benar, meskipun hal itu tidak memberikan hasil langsung, sangatlah penting.
Mencari solusi yang memberikan kepuasan sementara dapat membahayakan kesuksesan dan reputasi jangka panjang. Tetap otentik bahkan dalam tekanan perusahaan memastikan keselarasan dengan nilai-nilai pribadi, memupuk kesuksesan sejati dan reputasi yang solid dari waktu ke waktu.
4. Miliki kecerdasan emosional yang tinggi
Individu dengan kecerdasan emosional tinggi seringkali lebih berhasil dalam mengelola situasi kompleks dibandingkan dengan individu dengan kecerdasan emosional rendah.
Kecerdasan emosional melibatkan pengenalan dan pengelolaan emosi sendiri sambil memahami dampaknya terhadap orang lain, menjadikannya keterampilan yang penting dalam lingkungan perusahaan.
Dalam 'The Devil Wears Prada', Andy belajar mengendalikan reaksinya terhadap perilaku Miranda yang menuntut dan lingkungan bertekanan tinggi, mengembangkan kemampuan untuk tetap tenang dan profesional bahkan dalam situasi penuh tekanan. Dia juga tumbuh dalam empati, secara bertahap memahami dan berhubungan dengan rekan-rekannya.
Kecerdasan emosional Andy yang meningkat memungkinkannya menangani konflik dan negosiasi secara efektif dan diplomatis. Pada akhirnya, film ini menandakan pentingnya kecerdasan emosional dalam mengelola emosi, membina hubungan, dan beradaptasi dengan beragam kepribadian dan tantangan dalam industri kompetitif seperti fashion.
5. Belajar mengelola ekspektasi
Manajemen ekspektasi yang efektif adalah kunci penting dalam setiap proyek atau tugas, seperti yang ditunjukkan oleh Miranda Priestly dalam 'The Devil Wears Prada' melalui perhatiannya terhadap detail dan standar yang tepat.
Dalam konteks perusahaan, hal ini melibatkan memastikan bahwa semua anggota tim memahami tujuan, prioritas, dan tenggat waktu proyek dengan jelas. Hal ini juga memerlukan penetapan tujuan yang ambisius, namun realistis dengan penggunaan sumber daya dan jadwal yang tersedia sebaik-baiknya.
Mendefinisikan dengan jelas peran dan tanggung jawab setiap orang akan menumbuhkan akuntabilitas dan meminimalkan kesalahpahaman. Pembaruan rutin dan umpan balik konstruktif bertemu dengan klien, mendorong penyesuaian, dan memastikan keselarasan berkelanjutan dengan harapan mereka.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: 5 Cara Efektif Jadi Karyawan yang Unggul dalam Perusahaan