Di tengah dunia kerja yang sibuk ini, kita cenderung mengabaikan tanda-tanda awal kelelahan ataupun burnout. Namun, ketika kelelahan yang terus-menerus, perubahan emosi, dan keseimbangan kehidupan kerja yang tidak jelas mulai merayap masuk, inilah saatnya untuk mengambil langkah mundur.

Burnout tidak terjadi dalam semalam, namun itu adalah penurunan bertahap, yang ditandai dengan kebiasaan setiap hari yang tidak diperhatikan. Jika Anda selalu 'aktif', tidak dapat berkonsentrasi, atau tidak punya waktu untuk diri sendiri lagi, tanda-tanda ini mungkin merupakan panggilan Anda untuk mengatur ulang.

Dan, berikut adalah 6 hal yang diam-diam akan menyebabkan Anda kelelahan ataupun burnout.

1. Selalu siap setiap saat

Anda tidak pernah benar-benar mematikan diri. Bahkan saat Anda sedang makan malam atau menonton film, Anda menggulir email, menanggapi DM, atau "hanya menyelesaikan satu hal."

Liburan telah berubah menjadi liburan kerja, dan menjauh dari komputer adalah kemewahan yang tidak dapat Anda beli. Dorongan untuk selalu siap sedia meyakinkan pikiran Anda bahwa Anda tidak pernah selesai. Kebiasaan ini menguras energi, imajinasi, dan ketenangan Anda.

Oleh karenanya, mulailah dari hal kecil, nonaktifkan notifikasi setelah bekerja. Waktu senggang Anda haruslah sesuatu yang sakral, bukan sekadar waktu untuk bekerja. Produktivitas membutuhkan istirahat, bukan konektivitas yang konstan.

2. Gangguan dan kabut mental

Pikiran Anda yang dulunya efisien dan tajam kini menjadi tumpul. Tugas-tugas kecil membutuhkan waktu yang sangat lama. Anda duduk di depan layar selama berjam-jam, tetapi Anda tidak dapat memulai pekerjaan Anda.

Daftar tugas Anda yang dulunya dapat dikelola, kini tampak seperti gunung. Keputusan, besar atau kecil, tampak menakutkan. Melupakan apa yang Anda lakukan kemarin atau berulang kali memeriksa ulang pekerjaan Anda sendiri merupakan tanda-tanda kelebihan beban mental.

Itu bukan kemalasan—itu adalah kelelahan yang mengaburkan otak Anda. Karenanya, segera dapatkan kembali kejernihan otak Anda dengan beristirahat secara teratur, beristirahat sejenak dari layar, dan berfokus pada tidur yang berkualitas. Otak Anda layak mendapatkan perhatian yang sama seperti yang Anda berikan pada tenggat waktu Anda.

Baca Juga: Hindari Burnout, Ini 4 Kebiasaan Penting yang Harus Dilakukan Para CEO di Tahun 2025