Di tengah dunia kerja yang sibuk ini, kita cenderung mengabaikan tanda-tanda awal kelelahan ataupun burnout. Namun, ketika kelelahan yang terus-menerus, perubahan emosi, dan keseimbangan kehidupan kerja yang tidak jelas mulai merayap masuk, inilah saatnya untuk mengambil langkah mundur.

Burnout tidak terjadi dalam semalam, namun itu adalah penurunan bertahap, yang ditandai dengan kebiasaan setiap hari yang tidak diperhatikan. Jika Anda selalu 'aktif', tidak dapat berkonsentrasi, atau tidak punya waktu untuk diri sendiri lagi, tanda-tanda ini mungkin merupakan panggilan Anda untuk mengatur ulang.

Dan, berikut adalah 6 hal yang diam-diam akan menyebabkan Anda kelelahan ataupun burnout.

1. Selalu siap setiap saat

Anda tidak pernah benar-benar mematikan diri. Bahkan saat Anda sedang makan malam atau menonton film, Anda menggulir email, menanggapi DM, atau "hanya menyelesaikan satu hal."

Liburan telah berubah menjadi liburan kerja, dan menjauh dari komputer adalah kemewahan yang tidak dapat Anda beli. Dorongan untuk selalu siap sedia meyakinkan pikiran Anda bahwa Anda tidak pernah selesai. Kebiasaan ini menguras energi, imajinasi, dan ketenangan Anda.

Oleh karenanya, mulailah dari hal kecil, nonaktifkan notifikasi setelah bekerja. Waktu senggang Anda haruslah sesuatu yang sakral, bukan sekadar waktu untuk bekerja. Produktivitas membutuhkan istirahat, bukan konektivitas yang konstan.

2. Gangguan dan kabut mental

Pikiran Anda yang dulunya efisien dan tajam kini menjadi tumpul. Tugas-tugas kecil membutuhkan waktu yang sangat lama. Anda duduk di depan layar selama berjam-jam, tetapi Anda tidak dapat memulai pekerjaan Anda.

Daftar tugas Anda yang dulunya dapat dikelola, kini tampak seperti gunung. Keputusan, besar atau kecil, tampak menakutkan. Melupakan apa yang Anda lakukan kemarin atau berulang kali memeriksa ulang pekerjaan Anda sendiri merupakan tanda-tanda kelebihan beban mental.

Itu bukan kemalasan—itu adalah kelelahan yang mengaburkan otak Anda. Karenanya, segera dapatkan kembali kejernihan otak Anda dengan beristirahat secara teratur, beristirahat sejenak dari layar, dan berfokus pada tidur yang berkualitas. Otak Anda layak mendapatkan perhatian yang sama seperti yang Anda berikan pada tenggat waktu Anda.

Baca Juga: Hindari Burnout, Ini 4 Kebiasaan Penting yang Harus Dilakukan Para CEO di Tahun 2025

3. Berkomitmen pada segalanya, bahkan saat Anda sedang kewalahan

Anda adalah orang yang selalu bisa diandalkan, tetapi dengan mengorbankan bandwidth Anda sendiri. Anda bisa berhenti memeriksa beban kerja Anda sebelum setuju untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan.

Bekerja hingga larut malam dan melewatkan waktu istirahat telah menjadi kebiasaan Anda. Anda bahkan tidak ingat kapan terakhir kali Anda menikmati hobi atau berkata, "Saya sedang tidak bisa."

Berkomitmen berlebihan mungkin terasa mulia, tetapi itu diam-diam akan menguras pikiran dan fisik Anda. Batasan bukanlah hal yang egois, melainkan penting. Mulailah mengatakan "tidak" atau katakan "Biarkan saya memeriksa kapasitas saya." Menghormati batasan Anda menunjukkan kekuatan, bukan kelemahan.

4. Respons emosional yang terasa aneh

Anda selalu marah pada hal-hal kecil, merasa cemas saat menerima email, atau menangis tanpa alasan. Rasa frustrasi menumpuk dengan cepat, dan Anda merasa seperti berjalan di atas kulit telur sepanjang waktu. Ketika memikirkan pekerjaan saja membuat Anda merasa hampa atau mati rasa, itu bukanlah stres - itu adalah kelelahan emosional. Perasaan Anda nyata.

Karenanya, segeralah meminta pertolongan, tuliskan perasaan Anda, atau bicaralah dengan seseorang yang membuat Anda merasa nyaman. Mengatasi apa yang Anda rasakan dapat membantu meringankan beban emosional yang Anda tanggung.

5. Tubuh Anda sedang menunjukkan tanda-tanda bahaya

Kelelahan tidak hanya terjadi di kepala Anda, tetapi juga di tubuh Anda. Anda bangun dalam keadaan kelelahan, terlepas dari berapa jam Anda tidur. Punggung a sakit, sakit kepala sering terjadi, dan masalah perut muncul terlalu sering tanpa alasan yang jelas. Anda menjadi lebih sering sakit, dan Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Pahamilah, ini adalah permintaan tubuh Anda untuk beristirahat. Jangan abaikan. Prioritaskan hidrasi, nutrisi, dan gerakan teratur. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan yang selama ini Anda tunda. Tubuh Anda membutuhkan perhatian, bukan hanya kafein.

6. Mendapatkan kembali keseimbangan dimulai dengan istirahat

Istirahat bukanlah kemewahan, itu adalah bagian dari produktivitas Anda. Jadwalkan akhir pekan tanpa gangguan, tetapkan waktu mulai dan selesai yang pasti untuk hari kerja Anda, dan lindungi waktu istirahat Anda sebagai rapat.

Diskusikan tanda-tanda kelelahan Anda dengan teman yang tepercaya atau konsultasikan dengan profesional kesehatan mental. Tetapkan rutinitas perawatan diri yang tidak dapat diganggu gugat. Beristirahat memungkinkan Anda untuk kembali tidak hanya segar tetapi juga lebih inovatif, terkonsentrasi, dan tangguh. Pemulihan dari kelelahan adalah proses bertahap, tetapi dimulai dengan izin untuk berhenti sejenak.

Baca Juga: Sering Merasa Lelah dalam Pekerjaan? Coba Terapkan Tips Berikut agar Tak Alami Burnout!