Transformasi dalam perusahaan seharusnya tidak dimulai dari pemilihan teknologi, melainkan dari perbaikan proses bisnis. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014–2019, Rudiantara, dalam pernyataannya yang menekankan pentingnya efisiensi dan produktivitas sebagai pijakan utama.

Menurutnya, banyak perusahaan keliru ketika menjadikan teknologi sebagai titik awal transformasi, padahal teknologi hanyalah alat bantu.

Baca Juga: Wujudkan Ekosistem Ekonomi Digital yang Positif, Rudiantara Bergabung Jadi Komisaris Utama DANA Indonesia

"Transformasi itu harus dimulai dari proses bisnis. Jangan mulai dari teknologi," ujar Rudiantara dalam sebuah video yang diterima Olenka pada Kamis (26/06/2025).

Ia menekankan, jika perusahaan berangkat dari teknologi, risikonya adalah ketergantungan terhadap alat itu sendiri tanpa memahami kebutuhan yang sebenarnya.

Baca Juga: Mengoptimalkan Teknologi untuk Mewujudkan Industri Sawit Berkelanjutan

"Misalkan dibilang harus 4G, 5G, harus AI. Jangan! Fokusnya ke proses bisnis. Proses bisnisnya dikembangkan dulu untuk mengefisienkan proses atau meningkatkan produktivitas, agar bisa lebih cepat. Baru cari teknologinya. Teknologi yang pas itu yang mana, baru dipilih," tegas Rudiantara.

Ia juga mengingatkan bahwa inti dari penggunaan teknologi bukan pada tren, melainkan pada fungsinya dalam mencapai tujuan perusahaan.

"Jangan berkata teknologi! Kalau berkata teknologi, salah," tutupnya.