Co-founder Anomali Coffee Irvan Helmi mengaku dirinya tak mau asal-asalan mengikuti berbagai trend yang sedang naik daun di lingkup skena bisnis kopi.

Irvan mengakui, mengikuti sesuatu yang menjadi sorotan memang baik untuk keberlanjutan bisnis, namun perkembangan yang diikuti harus berdampak pada bisnis dan para pelanggan, bukan hanya sekadar ikut-ikutan tanpa memikirkan dampaknya.

Baca Juga: Kisah Pendirian Janji Jiwa, Toko Kopi yang Punya 900 Lebih Outlet di Indonesia

Dia menegaskan dirinya hanya akan mengikuti trend yang dianggap relevan dengan visi misi Anomali Coffee. Irvan sama sekali tak takut disebut pebisnis kopi yang tak uptodate. 

Dia berprinsip trend yang diikuti mesti relevan dan bisa dikonversi sebagai keuntungan bisnis atau peluang baru.

Apabila memaksakan diri mengikuti sesuatu yang sedang ramai namun tak relevan dengan visi misi bisnis, maka itu hanya sekedar Fomo atau Fear of Missing Out. Fomo merujuk pada orang-orang yang takut ketinggalan sesuatu hal yang baru.

“Ya, pasti kita kalau ngikutin trend ketika trend itu relevan dengan customer dan relevan dengan brand value kita, itu menjadi satu hal yang sangat menjadi kesempatan. Tapi yang kalau misalnya kita sekedar ikut-ikutan tren, tapi sebenarnya nggak relevan sama brand kita gitu, kayak nggak ada nilai-nilai yang bisa kita terapin ke dalam produk yang lagi trending itu yang brand kita tuh masuk ke situ, nah itu ya berarti bukan trend yang buat kita gitu,” kata Irvan kepada Olenka.id ditulis Selasa (31/12/2024).

“Jadi emang tren itu suatu hal yang penting untuk kita lakukan asal relevan ke customer dan relevan ke brand yang kita punya,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui bersama, saat ini bisnis kopi memang sedang mengalami perkembangan pesat, geliat bisnis kopi ditandai dengan menjamurnya kedai-kedai dari sejumlah brand baru.

Seiring berkembangnya bisnis kopi sekarang ini berbagai inovasi dan trend baru juga ikut bermunculan, salah satu yang sedang naik daun saat ini adalah trend kopi gerobak yang nyatanya diminati sejumlah kalangan masyarakat.

Terkait berbagai trend dan inovasi baru itu, Irvan mengaku dirinya sama sekali tak penasaran untuk sekadar menjajalnya. Selama trend tersebut tak sejalan dengan visi misi Anomali Coffee Irvan tak mau ikut-ikutan, sebab kata dia mengikuti satu trend butuh modal besar, jadi selama trend itu dilihat tak menjanjikan dia tak bakal mau mengambil risiko.

Baca Juga: Soal Isu Presiden Tiga Periode, Jokowi: Tanya Ibu Mega, Kapan dan Siapa yang Saya Utus, Tidak Ada!

“Kalau dibilang penasaran, sebenarnya nggak sih. Karena kalau penasaran itu tuh gini, kalau penasaran atas tujuan yang jelas menjadi visi perusahaan itu penting. Tapi kalau penasaran takut ketinggalan itu namanya FOMO. Nah, penasaran sama FOMO itu beda banget,” pungkasnya.