Kehidupan konglomerat memang kerap menjadi sorotan publik. Bukan hanya tentang kisah sukses maupun kehidupan mewah mereka, kehidupan asmara para konglomerat juga tidak lepas dari sorotan publik.
Namun nyatanya, anak kalangan konglomerat tak identik menikah dengan kalangan konglomerat juga, ada banyak kisah dari mereka yang juga menikah dengan orang di luar keluarga taipan, contohnya kisah Dato Sri Tahir Tahir dan Rosy Riady.
Sosok Rosy Riady sendiri merupakan anak dari seorang konglomerat pemilik Lippo Group, Mochtar Riady. Kala itu, Tahir dan Rosy Riady menikah pada 1974.
Adapun, terkait pernikahan keduanya, nyatanya ada sebuah fakta menarik yang tak banyak orang ketahui. Saat Tahir menempuh pendidikan tinggi di Universitas Nanyang Singapore, rupanya tanpa disadari pria yang memiliki nama asli Ang Tjoen Ming yang lahir di Surabaya, 26 Maret 1952 ini telah diselidiki oleh ‘mata-mata’, yakni orang suruhan dari Mu’min Ali Gunawan, ipar dari Mochtar Riady yang merupakan taipan dari group Lippo. Adapun, tujuan dari pendiri Panin Bank itu adalah mencarikan suami bagi putri tertua dari sang ipar.
Kisah tentang perjodohan Tahir dan Rosy Riady yang diinisiasi Mu’min Ali Gunawan pun tertuang di buku karya Alberthiene Endah yang bertajuk Living Sacrifice.
Dalam buku tersebut, diceritakan juga tentang respons kedua orang tua Tahir, yakni Ang Boen Ing dan Lie Tjien Lien alias Lina Sindawaty, tatkala mereka mendengar putranya yang bukan siapa-siapa tapi malah dijodohkan dengan putri sulung konglomerat sukses.
Gak cuma itu, dalam buku biografinya itu, Tahir pun menceritakan awal mula pertemuannya dengan putri sang taipan Mochtar Riady. Lantas, bagaimana cerita selengkapnya? Berikut Olenka ulas kisahnya.
Baca Juga: Kisah Pertemuan Dato Sri Tahir dengan Mu’min Ali: Pengaturan Tak Terduga yang Berujung Perjodohan
Reaksi Orang Tua Tahir
Kisah perjodohan Tahir sendiri dimulai kala dia menerima undangan pertemuan dari petinggi Panin Bank, Mu’min Ali Gunawan. Diketahui saat itu, Mochtar Riady meminta Mu’min Ali, yang juga iparnya sendiri untuk mencarikan jodoh bagi putri sulungnya, Rosy Riady.
Mochtar Riady kala itu masih ikut membangun Panin Bank, yang merupakan gabungan beberapa bank termasuk, Bank Kemakmuran. Terpilihlah Tahir sendiri dinilai Mu’min Ali sebagai sosok yang dinilai tepat bersanding dengan putri taipan itu.
“(Bertemu dengan Mu’min Ali) itu adalah awal perubahan besar bagi saya. Titik balik utama dalam hidup saya. Saya tidak dapat menahan diri untuk tidak gemetar setiap kali ingat momen itu,” papar Tahir.
Di pertemuan tersebut, kata Tahir, Mu’min Ali mengatakan jika Mochtar Riady ingin putrinya mendapatkan suami yang baik. Sang taipan Lippo Group itu tak ingin putrinya menikah dengan orang yang akan memberinya masalah di masa depan.
“Mu’min Ali juga bilang bahwa perjodohan ini sudah disetujui oleh seluruh keluarga, dan bahkan oleh Rosy Riady sendiri. Saat itu saya makin terkaget-kaget mendengarnya,” ujar Tahir.
Tahir bilang, jika orang tuanya tahu, pasti mereka pun akan terkejut. Ia pun mengaku butuh waktu untuk menyampaikan kabar itu ke orang tuanya di Surabaya. Dan, karena Mu’min Ali memintanya untuk segera memberikan jawaban, akhirnya Tahir pun bertolak ke Surabaya untuk menemui orang tuanya.
“Jujur saja, saya tidak akan memberikan respons yang ekstrim seperti menolak tawaran tersebut. Tapi saat itu, saya sadar akan posisi saya sendiri. Saya tidak akan menyangka dijodohkan. Orang tua saya pasti akan tidak sabar melihat saya menikah, karena saya termasuk orang yang tidak peduli dengan pacaran dan pernikahan,” papar Tahir.
Selang waktu kemudian, Tahir pun sampai di Surabaya. Ia pun langsung menceritakan pertemuannya dengan Mu’min Ali dan kabar perjodohannya dengan Rosy Riady kepada orang tuanya. Sontak, saat mendengar hal itu, orang tuanya kaget bukan main. Menurutnya, saat itu di rumahnya seperti ada gempa. Gempa yang menimbulkan kegaduhan luar biasa.
“Saat itu mamah langsung teriak dan menangis. Dia seakan tidak percaya atas kabar tersebut. Mamah saat itu meminta saya untuk jangan bilang tidak. Papah pun menunjukan responsnya dengan penuh kegembiraan. Matanya saat itu berkaca-kaca. Papah bilang ‘Tahir, doaku terkabul. Kamu akan berubah jadi pria terhormat yang bisa bekerja di bank besar dan memakai dasi’,” ujar Tahir seraya menirukan ucapan sang ayah kala itu.
Tahir bilang, kabar perjodohannya dengan putri konglomerat Indonesia yang punya jaringan bisnis Lippo Group itu membuat suasana rumahnya menjadi sedikit heboh yang bercampur rasa haru. Dia dan orang tuanya tiba-tiba menjadi banyak bicara, menangis, berteriak, dan tertawa pada saat bersamaan.
“Jujur, saat itu saya masih bingung, tapi saya mampu mengatur emosi. Saya berulang kali merenung dan menarik napas dalam-dalam. Sepertinya perjodohan itu sudah diatur oleh Tuhan melalui Mu’min Ali,” tandas Tahir.
Baca Juga: Mengenal Rosy Riady, Istri Konglomerat Dato Sri Tahir yang Gemar Beramal dan Modis Abis!
Pertemuan Pertama Tahir dan Rosy Riady
Meski akan menjadi menantu dari keluarga kaya dan terpandang, Tahir mengaku, hidupnya tidak akan terdampak apa pun. Dan, dengan restu penuh dari kedua orang tuanya, Tahir pun akhirnya berangkat ke Jakarta dan bertemu dengan Rosy Riady. Untuk pertemuannya itu pun, kata Tahir, Mu’min Ali lah yang mengaturnya.
“Jujur saja, sebagai seorang pemuda yang tidak punya pengalaman pacaran, saya merasa sangat canggung. Karena saya gak tahu harus bersikap bagaimana. Demi keselamatan, saya pun memilih untuk tetap diam dan tersenyum hampir sepanjang waktu,” tutur Tahir.
Saat pertama kalinya melihat Rosy Riady, Tahir pun dibuat terkesima dengan kecantikan Rosy. Tahir bilang, Rosy adalah sosok wanita sempurna di matanya.
“Dia cantik, anggun, manis dan lembut. Tatapan matanya tajam dan semua hal tentangnya menyenangkan. Dia tinggi dengan rambut hitam pekat. Kulitnya cantik. DIa sempurna, jauh lebih cantik dari yang saya kira. Saya sendiri berdiri terpaku selama beberapa detik sebelum kami akhirnya berjabat tangan,” terang Tahir.
Dikatakan Tahir, saat itu Rosy sendiri tak banyak bicara saat bertemu dengannya. Begitupun dengan dirinya yang nyaris tak bisa berkata-kata melihat sosok Rosy di depannya.
“Pertemuan pertama kami di sebuah restoran di Jakarta. Saat itu suasananya kaku, formal, penuh dengan rasa gagap dan terbata-bata,” ujar Tahir.
Saat itu, kata Tahir, Mu’min Ali sendiri menginginkan dirinya dan Rosy agar segera bertunangan. Paling tidak, Mu’min Ali ingin ada kepastian bahwa dirinya dan Rosy akan menikah.
“Saya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa selain menganggukan kepala. Jujur, saya sangat bahagia kala itu. Betapa tidak, Rosy tampak begitu sempurna. Saya seperti berada di bawah cahaya yang terang. Dia benar-benar anugerah yang indah dari Tuhan,” tutur Tahir.
Saat bersama Rosy, Tahir mengaku ia sangat ingin menghabiskan hidupnya dengan wanita pujaannya itu. Namun Tahir mengatakan, saat bertemu Rosy ia belum merasakan jatuh cinta sepenuhnya. Tapi, lebih didominasi oleh kekaguman, keheranan, dan ketertarikan.
“Apakah itu cinta atau bukan, saya belum merasakan apa-apa saat itu. Yang saya tahu pasti, saya benar-benar tertarik pada Rosy saat itu,” tukas Tahir.
Baca Juga: Mengulik Kisah Dato Sri Tahir saat Kuliah di Singapura