Growthmates, mengatasi kecanduan dan kebiasaan buruk bukanlah perjalanan yang singkat. Prosesnya membutuhkan kesadaran, komitmen, dan perubahan bertahap yang konsisten.
Selain dukungan lingkungan dan pendampingan profesional, banyak orang menemukan bahwa buku, terutama yang memadukan sains, psikologi, dan pengalaman nyata, dapat menjadi teman perjalanan yang sangat membantu.
Dan, dikutip dari Times of India, Kamis (20/11/2025), 7 buku berikut menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana kebiasaan terbentuk, apa yang membuat kecanduan begitu kuat, dan bagaimana Anda dapat membangun kembali hidup melalui disiplin, pola pikir baru, dan strategi perubahan yang realistis.
1. Atomic Habits karya James Clear
Buku fenomenal ini menekankan kekuatan perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten. James Clear memaparkan cara kerja habit loop, peran identitas dalam transformasi jangka panjang, serta metode praktis seperti habit stacking dan desain lingkungan.
Atomic Habits sangat bermanfaat bagi siapa pun yang ingin mengganti kebiasaan merusak dengan rutinitas yang lebih sehat melalui langkah-langkah sederhana yang dapat dibangun sedikit demi sedikit hingga menghasilkan perubahan besar.
2. The Power of Habit karya Charles Duhigg
Charles Duhigg membedah siklus kebiasaan, yakni isyarat, rutinitas, dan imbalan. Melalui riset ilmiah dan kisah nyata, ia menjelaskan bagaimana keinginan (craving) membentuk perilaku, termasuk perilaku kompulsif.
Dengan memahami pola ini, pembaca dapat memetakan kebiasaan buruk mereka dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih konstruktif.
Buku ini sangat relevan bagi siapa pun yang ingin memahami 'mesin psikologis' di balik kecanduan.
3. The Easy Way to Stop Smoking karya Allen Carr
Berbeda dari pendekatan yang menekankan kekuatan tekad, Allen Carr mengajak pembaca membongkar ketergantungan mental terhadap rokok. Ia mengurai ketakutan, keyakinan keliru, dan pola pikir yang mengikat seseorang pada kebiasaan merokok.
Buku ini populer karena memposisikan berhenti merokok sebagai pembebasan, bukan pengorbanan, sehingga proses berhenti terasa lebih ringan dan tidak menegangkan.
Baca Juga: 7 Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Hidup Anda Menuju Kesuksesan dan Kedamaian Batin
4. Dopamine Nation karya Dr. Anna Lembke
Dalam era digital yang memicu stimulasi tanpa henti, Dopamine Nation menjelaskan bagaimana sistem imbalan otak bekerja dan bagaimana ketidakseimbangannya dapat memicu kecanduan.
Dr. Lembke memadukan ilmu saraf, kasus pasien, dan strategi perilaku untuk membantu pembaca memahami akar kompulsivitas, baik terhadap zat, gawai, makanan, maupun hiburan.
Buku ini memberi sudut pandang ilmiah sekaligus praktis untuk memulihkan keseimbangan dan membangun kebiasaan yang lebih sehat.
5. The Power of Now karya Eckhart Tolle
Meski tidak secara langsung membahas kecanduan, buku spiritual klasik ini membantu pembaca kembali ke kesadaran saat ini.
Tolle mengajarkan bagaimana mengamati pikiran tanpa terjebak di dalamnya, serta bagaimana ketenangan dan kesadaran dapat meredam pola impulsif.
Banyak orang menggunakan ajaran Tolle sebagai bagian dari proses pemulihan, karena mindfulness terbukti membantu mengelola emosi yang sering menjadi akar kebiasaan buruk.
6. Breaking the Habit of Being Yourself karya Dr. Joe Dispenza
Dr. Dispenza menjelaskan bagaimana pikiran dan emosi berulang membentuk pola otak dan perilaku, termasuk kecanduan. Dengan perpaduan ilmu saraf, meditasi, dan cognitive reframing, ia mengajak pembaca ‘mengatur ulang’ pola internal yang tidak lagi bermanfaat.
Buku ini memberi pemahaman bahwa perubahan sejati datang dari dalam, bukan dari tekanan luar semata.
7. Unbroken Brain karya Maia Szalavitz
Maia Szalavitz menghadirkan perspektif baru tentang kecanduan, yakni bukan sebagai kelemahan moral, melainkan gangguan belajar. Dengan menggabungkan penelitian ilmiah dan pengalaman pribadinya, ia menawarkan pendekatan pemulihan yang lebih manusiawi, penuh empati, dan berbasis koneksi.
Buku ini membantu pembaca memahami akar kecanduan secara menyeluruh sekaligus memberikan strategi praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Buku yang Wajib Dibaca Founder Perusahaan untuk Menghadapi Krisis