Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja memegang teguh prinsip becoming a role model ketika dirinya berada di pucuk pimpinan bank swasta terbesar di Indonesia itu. Selain sebagai bos, Jahja selalu memposisikan diri sebagai panutan bagi seluruh karyawan BCA.
Salah pembelajaran penting yang kini telah menjadi budaya di BCA adalah sikap ramah tamah seluruh karyawan kepada para nasabah. Memang terlihat mudah, namun membangun budaya seperti ini di sebuah perusahaan besar dengan ribuan karyawan yang berbeda-beda karakteristik dan latar belakang bukan sesuatu yang gampang, tetapi Jahja sukses membudayakan hal itu.
Baca Juga: Laba Bersih BCA Digital Melonjak 134,5% secara Tahunan pada 2024
Jahja bukan tipe bos yang hanya modal koar-koar, ia benar-benar menunjukan sikap rendah hati kepada seluruh bawahannya, ia berdiri sebagai panutan yang setiap tindak tanduknya diikuti oleh seluruh anak buahnya.
“Kalau saya datang (ke kantor BCA) ada yang menyapa, ada office boy, ada satpam, selamat pagi pak. Pagi, selamat pagi, selamat pagi. Kita harus mempersamakan posisi kita, biarpun kita big boss disitu,” kata Jahja dilansir Olenka.id Sabtu (1/3/2025).
Kendati punya kuasa penuh,namun Jahja sama sekali tak menunjukan arogansinya, justru sebaliknya ia memposisikan diri sejajar dengan anak buahnya sekalipun ia sedang berhadapan dengan office boy atau satpam di kantornya.
Energi baik Jahja rupanya menular dan menjangkiti seluruh jajarannya, ini yang membuat kualitas pelayanan di BCA berada di level yang berbeda, semua pegawai BCA dijamin sudah pasti ramah, mereka memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh nasabahnya.
Baca Juga: Pujian Prabowo untuk Jokowi dan SBY
“Kalau dia selamat pagi, kita bales selamat pagi, itu rasanya kalau anda pada posisi itu, anda menyapa seseorang tokoh, misalnya anda ketemu Pak Jokowi. Waduh rasanya tuh seperti apa? Nah itu anda harus dalami. Kalau anak buah, staf anda mau betul-betul mendengarkan, mengikuti ketentuan, ini salah satu yang penting ya, becoming a role model,” pungkasnya.