Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 pada hari Rabu kemarin dan mengalami gejala ringan. Dalam pernyataan pihak Gedung Putih, Presiden AS itu akan kembali ke rumahnya di pantai Delaware untuk melakukan isolasi diri, di mana ia akan melanjutkan tugas resminya. Biden yang berusia 81 tahun pun telah divaksinasi dan di-booster.
“Gejalanya tetap ringan, laju pernafasannya normal pada angka 16, suhu tubuhnya normal pada angka 97,8 dan oksimetri nadinya normal pada angka 97 persen,” kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
Dalam sebuah memo Gedung Putih, dokter presiden menuturkan bahwa gejala yang dialami Biden meliputi pilek dan 'batuk tidak produktif' serta 'malaise umum'. Dan ini adalah ketiga kalinya Biden didiagnosis mengidap Covid-19.
Sementara itu, kasus Covid-19 meningkat di berbagai wilayah Amerika, khususnya pada individu berusia 65 tahun ke atas. Menurut CDC, tingkat rawat inap terkait Covid-19 mengalami peningkatan.
Setelah meningkatnya kasus di kalangan lansia, para ahli menyarankan suntikan booster bagi mereka, yang dapat membantu menghindari rawat inap.
Gejala Covid-19 pada Lansia yang Perlu Diwaspadai
Orang lanjut usia mungkin memiliki lebih banyak penyakit penyerta dibandingkan orang yang lebih muda dan mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penuaan dapat meningkatkan risiko komplikasi Covid. Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung, diabetes, penyakit paru-paru kronis,obesitas berisiko dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Intip Tren Pos Pengeluaran Masyarakat di Masa Post-Covid
Dr Tushar Tayal, Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit CK Birla Gurugram, pun berbagi daftar gejala yang biasa terlihat pada lansia.Orang lanjut usia mungkin menunjukkan gejala umum Covid-19 seperti:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Orang lanjut usia yang mengidap Covid-19 mungkin juga mengalami gejala yang tidak biasa seperti delirium, hipoksia yang tidak diketahui penyebabnya, yaitu rendahnya kadar oksigen dalam darah, pernapasan cepat, pusing, peningkatan detak jantung, dan tekanan darah rendah.
Dosis booster suatu keharusan bagi lansia
Dosis booster umumnya direkomendasikan untuk orang lanjut usia untuk meningkatkan respons imun mereka, terutama mengingat menurunnya kekebalan seiring berjalannya waktu dan munculnya varian baru.
Otoritas kesehatan seperti CDC dan WHO merekomendasikan suntikan booster untuk orang lanjut usia, biasanya mereka yang berusia 65 tahun ke atas, individu dengan kondisi kesehatan penyerta, dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang.
Dosis booster atau dosis pencegahan dapat membantu melindungi orang yang memiliki kekebalan rendah atau lansia, kata Dr Mayank Saxena, Direktur Tambahan, Pulmonologi, Rumah Sakit Fortis, Noida. Hal ini akan memastikan gejalanya tetap ringan dan risiko rawat inap berkurang.
Baca Juga: Berkat Pendampingan Askrindo, Perajin Kayu di Bali Kembali Bangkit Pasca Covid-19