Penurunan serupa juga terlihat dalam penjualan kendaraan bermotor, di mana minat masyarakat kelas menengah untuk membeli motor baru terus berkurang. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada April 2024 turun sebesar 28% dibandingkan Maret 2024. Penurunan ini juga terjadi pada penjualan kendaraan roda empat yang mengalami penurunan hingga dua digit. Hal ini menunjukkan bahwa mereka semakin berhati - hati dalam mengatur pengeluaran, dan cenderung menunda pembelian barang - barang yang tidak mendesak.
Grant Thornton Indonesia sebagai salah satu organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa assurance, tax, dan advisory, turut mengamati dengan seksama fenomena penurunan kelas menengah di Indonesia yang kini tengah menjadi perhatian.
Dalam situasi ekonomi yang menantang ini, Grant Thornton Indonesia memberikan beberapa solusi keuangan yang dapat membantu kelas menengah untuk bertahan dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik:
1. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Untuk mengimbangi tekanan ekonomi, penting untuk mencari sumber pendapatan tambahan, baik melalui investasi atau usaha sampingan, yang dapat membantu menstabilkan kondisi finansial. Hal ini perlu diimbangi dengan menambah keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan kondisi pasar untuk meningkatkan daya saing.
Baca Juga: Menilik Tren Penurunan Daya Beli Masyarakat, Apa Penyebabnya?
2. Pengelolaan Utang yang Bijak
Kendalikan penggunaan utang, khususnya utang dengan bunga tinggi, dan fokus pada pelunasan utang yang sudah ada untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang. Berbagai kemudahan saat ini untuk pengajuan pinjaman online tentu juga perlu disikapi dengan bijak apakah hanya akan digunakan sebagai konsumsi gaya hidup, pikirkan juga kemampuan untuk membayar utang tersebut agar tidak menjadi utang tidak terkelola yang dapat membebani keuangan kelas menengah.