PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mereduksi emisi karbon sebesar 51,09 ribu ton CO₂e selama tahun 2024 sebagai bukti nyata upaya dekarbonisasi yang dilakukan perusahaan. Angka ini melampaui 146,4% dari target 34,89 ribu ton yang dipatok pada tahun 2024.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menjelaskan, keberhasilan ini merupakan hasil dari 111 program reduksi emisi yang digencarkan PIS. Kontribusi terbesar berasal dari optimasi kecepatan kapal MT Pertamina Pride, MT PNS Serena, dan MT Quantum Harmony.
Baca Juga: Pertamina Drilling Bentuk Satgas Lebaran 2025: Pastikan Operasional Berjalan Aman
"Kami bertekad terus mendorong transformasi menuju bisnis logistik energi yang lebih hijau dan efisien. Capaian dekarbonisasi yang melampaui target menjadi penyemangat PIS dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memperkuat daya saing perusahaan," ujarnya, dikutip Kamis (10/4/2025).
Keberhasilan ini juga mendorong PIS untuk menetapkan target reduksi emisi yang lebih ambisius pada 2025, yakni sebesar 45.213 ton CO₂e. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung agenda pemerintah menuju Net Zero Emission.
Salah satu jurus jitu dalam mencapai ambisi dekarbonisasi adalah melalui modernisasi armada, di antaranya dengan kehadiran kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) dengan teknologi bahan bakar ganda (dual-fuel) rendah emisi. Sementara itu, dari 106 kapal milik, 58 kapal PIS mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari skala 5 pada Ship Inspection Report (SIRE) yang merupakan standar internasional wajib dipenuhi untuk beroperasi di perairan regional dan internasional. PIS juga mencatat rekor zero fatality bagi awak kapal dan lebih dari 40,5 juta jam kerja aman.
PIS juga telah mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan di terminalnya. Terminal Tanjung Sekong merupakan salah satu terminal yang telah mengimplementasikan teknologi otomatisasi dan penggunaan listrik tenaga surya sebagai bagian dari operasional terminal hijau yang terintegrasi.
"Dengan berbagai capaian tersebut, PIS akan terus menjaga kelancaran distribusi energi nasional, serta menegaskan posisi sebagai pemain global yang mengedepankan keberlanjutan dan teknologi hijau dalam industri logistik energi," tutup Eka.