PERURI bersama Bestari Festival menghadirkan PERURI Bestari Festival 2025: Kembali ke Akar, sebuah festival imersif yang memadukan refleksi, pembelajaran, dan hiburan dalam satu pengalaman.

Digelar di Taman Kota PERURI, Jakarta Selatan, pada Sabtu (20/9/2025), festival ini mengajak publik untuk berhenti sejenak, kembali ke akar diri, serta merespons isu sosial dan lingkungan dengan cara yang ringan, relevan, dan inspiratif.

Mengusung tema “Kembali ke Akar”, festival tahun ini berfokus pada tiga pilar utama, yakni Jaga, Serap, dan Tumbuh. Filosofi ini menjadi ajakan untuk menjaga nilai diri, menyerap kebijaksanaan, dan tumbuh dengan lebih berakar serta berkelanjutan.

Co-founder Bestari Festival, Firza Daud, menekankan bahwa festival ini tidak sekadar menjadi sebuah acara, tetapi ruang aman untuk refleksi dan keselarasan.

“Di tengah derasnya distraksi hidup modern, kami ingin menghadirkan cara yang ringan, menyenangkan, namun tetap bermakna untuk membicarakan isu-isu besar seperti keberlanjutan, kesehatan mental, dan makna hidup. Harapan kami, setiap percakapan yang terjadi di sini bisa menjadi benih perubahan yang terus bergema jauh setelah festival berakhir,” tutur Firza.

Firza kemudian menjelaskan, filosofi “Kembali ke Akar” tidak berhenti hanya pada tema, tetapi diwujudkan melalui tiga zona pengalaman yang saling terhubung. Dia bilang bahwa perjalanan festival dimulai dari Zona Jaga, yang terinspirasi dari akar serabut yang mencengkeram tanah agar pohon tetap kokoh.

“Di zona ini, pengunjung diajak untuk mengingat kembali pentingnya menjaga nilai, identitas, dan koneksi dengan alam,” ujar Firza.

Selanjutnya, kata Firza, adalah Zona Serap, yang mengambil inspirasi dari akar rambut yang menyerap air dan nutrisi. Adapun, zona ini dihadirkan lewat lebih dari sepuluh talkshow interaktif bersama narasumber lintas bidang, mulai dari praktisi mindfulness dan kesehatan mental Adjie Santosoputro, science communicator Riza Putranto, praktisi pendidikan Najeela Shihab, hingga sesi fireside chat bersama Retno LP Marsudi dan Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya.

“Puncaknya adalah Zona Tumbuh, yang kami ibaratkan sebagai akar tunggang yang menancap dalam dan tumbuh kuat. Dari sinilah kami ingin setiap pengunjung pulang bukan hanya dengan hiburan, tetapi juga dengan semangat bertumbuh lebih kokoh, bijak, dan siap membawa perubahan nyata,” papar Firza.

Baca Juga: Road to PERURI Bestari Festival 2025: Ruang Kolektif untuk Kembali ke Akar dan Menemukan Jati Diri