PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan inisiatif energi ramah lingkungan melalui Green Drilling Project. Proyek strategis ini mengusung pemanfaatan flare gas sebagai sumber energi alternatif dalam operasional rig, menggantikan penggunaan bahan bakar diesel yang selama ini mendominasi sektor pengeboran.
Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menyampaikan bahwa proyek ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina, khususnya dalam mendukung pilar “Addressing Climate Change” yang berfokus pada penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Daniel Christian Tarigan
Baca Juga: Fokus pada Keberlanjutan, OCBC Salurkan Dana Hijau Rp37,85 Triliun Selama 2024
“Sebagai bagian dari grup Pertamina, kami berkomitmen berkontribusi aktif dalam pengurangan emisi GRK melalui layanan pengeboran terintegrasi kami,” ujar Avep dalam keterangannya, Jumat (1/8/2025).
Pertamina Drilling telah mengalami transformasi signifikan dari penyedia jasa rig menjadi perusahaan penyedia layanan end-to-end well construction. Saat ini, Pertamina Drilling mengelola 53 unit rig, termasuk 2 unit offshore work over rig dan 2 unit jack-up rig, serta didukung berbagai jasa pengeboran terkait, layanan umum, dan pengembangan tenaga ahli melalui Indonesia Drilling Training Center (IDTC).
Untuk menjawab tantangan efisiensi energi dan emisi, Pertamina Drilling menawarkan solusi dengan memanfaatkan flare gas yang selama ini dibakar dan menjadi penyumbang utama emisi GRK melalui teknologi Modular Gas-to-Liquid (GTL) Plant. Teknologi ini mengubah gas menjadi synthetic diesel dan atau metanol yang dapat dicampurkan langsung dengan diesel fuel atau solar (blended fuel) dengan takaran tertentu dan digunakan sebagai bahan bakar rig.
Di Indonesia terdapat flare gas yang jika dimanfaatkan secara optimal, dapat meningkatkan potensi ekonomi melalui pengurangan biaya bahan bakar dan meningkatkan margin keuntungan operasional, hal ini juga sekaligus berkontribusi menurunkan emisi Gas Rumah Kaca.
Pertamina Drilling juga terbuka untuk kolaborasi dengan perusahaan hulu sebagai penyedia gas, sekaligus sebagai pengguna akhir dari metanol yang dihasilkan.
Melalui inisiatif Green Drilling ini, Pertamina Drilling tak hanya menunjukkan komitmen pada efisiensi dan keberlanjutan, namun juga membuka peluang inovatif bagi investasi hijau di sektor Migas Nasional.