Tahun ini United Nations (UN) Women mengangkat tema ‘Invest in Women: Accelerate Progress’ dalam memperingati Hari Perempuan Internasional guna memperjuangkan inklusivitas dan kesetaraan gender.
Kesenjangan gender kerap menjadi tantangan yang dihadapi perempuan di seluruh dunia, salah satunya Indonesia. Laporan Global Gender Gap 2023 dari World Economic Forum menempatkan Indonesia pada peringkat 87 dari 146 negara menyoroti empat dimensi utama, yaitu Partisipasi dan Peluang Ekonomi, Pencapaian Pendidikan, Kesehatan dan Kelangsungan Hidup, serta Pemberdayaan Politik.
Dalam ranah Partisipasi dan Peluang Ekonomi, survei SIRCLO pada 2022 menemukan bahwa 52% pengusaha perempuan tidak ingin terlalu bergantung dengan pasangan dalam hal finansial; dan 40% pengusaha perempuan ingin memiliki pilihan untuk mengambil keputusan finansial dalam keluarga. Hal ini didorong oleh keinginan mereka untuk dipandang setara. Aspirasi perempuan untuk berdaya selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, di mana jumlah UMKM yang dikelola pengusaha perempuan mendominasi sebesar 64,5% atau setara 37 juta dari total keseluruhan.
“Pemberdayaan perempuan sebagai womenpreneur selayaknya harus didukung untuk mendapatkan akses terhadap partisipasi dan peluang ekonomi, serta penguasaan teknologi. Data SIRCLO menunjukkan bahwa 22% womenpreneur Indonesia masih menghadapi stigma negatif sebagai seorang pengusaha perempuan.3 Padahal, perempuan memiliki peran vital sebagai penopang ekonomi baik di lingkungan keluarga hingga nasional," ujar Prita Apresianti, Head of Content, Community, Commerce Orami (bagian dari SIRCLO).