Hal paling menyakitkan imbas Krismon yang tak pernah dilupakan Ciputra adalah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tak mampu ia bendung. Jaya Group benar-benar dalam kondisi sekarat.

“Pemberlakuan PHK, pemotongan gaji karyawan, dan penawaran pensiun dini. Apa boleh buat. Kondisi benar-benar sekarat. Tak ada proyek,” imbuhnya.

Bertekuk Lutut

Belum kelar masalah menghadapi krismon bareng Jaya Group, Ciputra dipaksa menghadapi kenyataan yang sama bersama Metropolitan Development. Bersama perusahaan ini Ciputra baru saja merampungkan sebuah mahakarya, yakni proyek membangun kota mandiri yang ia sulap dari hamparan kebun karet yang mahaluas.

Itu adalah proyek pembangunan BSD, dalam menggarap proyek ini Metropolitan menggandeng sejumlah perusahaan swasta lain yakni Sinar Mas Group dan Salim Group, sistem kerja samanya adalah pembagian saham.

“Metropolitan Development memiliki saham di BSD, bersama Salim Group dan Sinar Mas. Saya demikian bahagia menggarap proyek BSD. Bukan saja karena saya yang pertama kali bisa melihat potensi masa depan dari hamparan kebun karet mahaluas itu, tapi juga karena cita-cita membuat kota mandiri memang telah begitu lama saya dambakan Passion saya sangat kuat di BSD. Setiap detail pembangunan di sana, saya ikuti,” ucapnya.

Namun kebahagian Ciputra tak bisa tinggal lama bersamanya, Krismon merenggut semuanya, puncaknya adalah ketika Metropolitan tak bisa membayar semua utangnya hingga sahamnya diambil alih. Ciputra sangat terpukul namun ia tak bisa berbuat banyak. Pasrah adalah satu-satunya pilihan yang ia ambil dengan berat hati.

“Kala itu, Metropolitan Development berutang pada salah satu bank swasta Indonesia. Malang, saat krismon menghantam, kami tak bisa membayar cicilan utang yang membumbung tinggi. Akhirnya, saham kami di BSD diambil alih untuk membayar utang. Itu sangat menyakitkan. Tapi, apa mau dikata. Saya harus menerima itu,” ucapnya.

Bagi Ciputra krismon adalah sebuah pukulan telak sekaligus sebagai bahan refleksi. Bahwa sehebat apapun manusia ia tetaplah debu di hadapan Tuhan. Krismon adalah jalan takdir yang tak bisa ditolak, walau berat namun jalan itu mesti dipakai hingga tuntas, krismon adalah badai dahsyat membuat kita menjadi lebih kuat.

“Krismon memang menghancurkan dan melukai banyak orang. Satu pukulan hebat yang memaksa orang untuk tiarap, berlutut, dan mengakui kelemahan. Ternyata manusia tidak ada apa-apanya ketika Tuhan berkehendak krismon terjadi. Bahkan pengusaha, yang telah mengibarkan nama di sana sini dan selalu berhasil dalam setiap proyek yang digarap seperti saya,bisa bertekuk lutut.Chaos. Benar-benar chaos,” tutupnya.